uwooskyes

#Fakta

Pagi ini pemakaman bunda sedang berlangsung,kini suasana nya sangat ramai tandanya bunda adalah orang yang baik. Acel tidak menangis lagi karena ia pikir kalau ia harus terus-terusan menangisi bunda pasti bunda tidak akan tenang meninggalkannya.

Pemakaman pun sudah selesai kini semuanya sedang berada di rumah Acel,Javi yang mengingat ada janji bersama pak Effendi pun langsung ke arah halaman belakang dan teryata pak Effendi sudah lebih dahulu disana.

“Sini duduk” Suruh pak Effendi

“Sudah siap mendengarkan cerita saya?” Tanya Pak Effendi.

“Aduh bapak nanya kaya gitu kaya serius banget gitu pak ceritanya” Jawab Javi yang sebenarnya takut.

“Saya memang serius,saya tahu Feli suka sama kamu dan saya kaget ternyata kamu pacarnya Chella yang notabenenya anak saya juga” Ucap Pak Effendi.

”“Saya sudah main api dengan ibunya Feli saat saya memiliki putra yaitu Asa, ketika Asa umur 3 tahun saya memiliki dua anak perempuan dari rahim yang berbeda yaitu ibunya Feli dan bundanya Chella,saat itu perselingkuhan saya tertutup dengan rapih sampai ada satu kejadian buruk menimpa saya secara berurutan dari kecelakaan yang menimpa Asa sampai Asa meninggal dan perselingkuhan saya terbongkar semuanya sampai bundanya Chella mengalami trauma dan depresi. Ia selalu menyalahkan Chella atas kehancuran keluarga kita padahal nyatanya Chella tidak sama sekali seperti itu.” Jelas Pak Effendi.

“Kalau boleh tau Asa meninggal karena apa ya pak?” Tanya Javi dengan hati-hati.

“Kecelakaan mobil,pada saat itu kita sekeluarga lagi piknik dan tiba-tiba mainan punya Chella berjalan sendiri ke arah jalanan yang di mana itu mobil atau motor sering berlalu lalang untuk mencari parkiran dan saat itu Chella yang ingin mengambil mainannya ditahan oleh Asa agar Asa saja yang ngambil mainan tersebut tapi sayangnya saat itu ada mobil yang melaju cepat dan tidak melihat keberadaan Asa,Chella yang melihat itu di depan mata kepalanya sendiri pun teriak histeris sampai ia pingsan dan nyatakan koma karena trauma dan sayangnya nyawa Asapun tidak tertolong pada saat dibawa kerumah sakit,yang mengurus Jenazah Asa pun rumah sakit,dan dibawa kerumah saat sudah diberi peti dan tinggal dikuburkan. Hari itu juga kita kuburkan langsung” Ucap Pak Effendi.

Javi yang mendengar itu semua langsung terbawa sedih juga ternyata berat sekali hidup Acel dan keluarganya.

“Kok Acel bisa gak inget dia punya abang pak?” Tanya Javi lagi.

“Setelah Chella sadar dari koma nya yang menghabiskan waktu 2 bulan itu dia selalu bertanya tentang Asa namun saya dan bundanya memutuskan untuk bersikap seakan-akan tidak pernah ada Asa,lama-lama dia lupa semua tentang Asa dan ternyata Acel dinyatakan mengidap amnesia infatil atau chillhood amnesia,sampai akhirnya ia lupa sepenuhnya tentang abangnya” Jelas Pak Effendi.

Sungguh hati Javi seperti ikut teriris setelah tau kenyataannya apa yang menimpa Acel selama hidupnya.

“Saya percayakan Chella sama kamu jav” Kata Pak Effendi.

“Papa? Javi?” Panggil Acel.

“Hai sayang” Sapa Javi.

“Kalian kok udah akrab aja si kan Chella blm kenalin Javi ke papa” Ucap Acel.

“Ya kan tidak harus dikenalkan sayang papa bisa sendiri kenalan sm calon mantu” Goda Pak Effendi.

“Ih papa apa si ngomongnya” Sipu Acel.

“Yauda yuk keluar banyak tamu pah” Ucap Acel.

Mereka pun keluar dari halaman belakang dan menuju ke arah ruang tamu,nanti malam rencananya akan diadakan pengajian rutin untuk mendoakan bunda.

Amnesia Infanti jenis ini merupakan istilah lain dari childhood amnesia. Amnesia ini mengakibatkan orang dewasa tidak bisa mengingat ingatan atau peristiwa dengan spesifik masa kecil.

#Berduka

Di rumah Acel sudah ramai ada banyak teman-teman Acel yang datang bahkan teman-teman Javi pun ada disini,papa terlalu sibuk sampai tidak sadar bahwa ada orang yang sebenarnya ia kenal.

Sesampainya mereka disana,mama langsung menghampiri Acel dan memeluk erat anak perempuan kesayangannya. Acel dimata mama adalah anak yang kuat bahkan ia hampir tidak pernah menangis di depan mama.

“Udah ya sayang jangan nangis nanti bunda marah loh gak mau kan liat bunda marah” Ucap mama.

Dan saat itu juga Acel berhenti menangis,ia takut bunda marah.

Javi selalu berada disamping Acel sampai ada satu laki-laki meminta izin apakah ia boleh memeluk Acel atau tidak.

“Cel gue boleh peluk lo?” Tanya Danny.

Acel tidak menjawab tapi ia hanya meregangkan tangan dan masuk kepelukan Danny.

“Lo jangan nangis lagi ya bunda gak seneng pasti liat anaknya nangis” Ucap Danny mengusap punggung Acel.

“Makasi ya ka udah dateng” Kata Acel.

Danny dan teman-temannya hanya tersenyum,karena bunda meninggalnya malam mau tidak mau menguburnya besok pagi.

Kini rumah Acel sudah lumayan sepi karena sudah tengah malam juga,tapi teman-teman Javi bersedia begadang atau menginap sampai besok pagi. Pak Effendi pergi ke halaman belakang dan ikuti oleh Javi.

“Pak effendi?” Panggil Javi.

“Nak Javi,kamu kesini sama siapa? Felisha?” Tanya Pak Effendi.

“Gak kok pak saya sendiri kebetulan saya pacarnya Acel jadi saya nemenin dia sampai besok bahkan selamanya juga saya mau hehe” Ucap Javi sambil nyengir.

“Loh kamu pacarnya anak saya?” Tanya Pak Effendi.

“Felisha? bukan pak saya pacarnya Clarachella” Jawab Javi.

“Iya Chella dia anak saya” Kata Pak Effendi.

“Hah jadi maksud bapak Feli sama Acel satu bapak yaitu pak Effendi?” Kaget Javi.

“Iya Feli dan Chella anak saya” Ucap Pak Effendi.

“Jangan bilang Chella dulu takutnya dia masih terbawa suasana duka karena kepergian bundanya” Kata Pak Effendi.

“Pak tapi saya gak ngerti” Ucap Javi.

“Besok selesai pemakaman kamu datang kesini lagi dan saya akan ceritakan semuanya sama kamu” Kata Pak Effendi sambil pergi.

Javi yang kebingungan sekarang hanya bisa kaget dengan pernyataan bahwa Felisha ternyata satu ayah dengan Acel.

#Bunda

Di rumah sakit kini sudah ada papa,Acel,dan Ethan. Acel hanya bisa menangisi kepergian bundanya kalau saja bunda pergi karena sakit ia mungkin akan lebih rela tapi ini tidak karena sakit melainkan bunda melakukan hal diluar nalar di kamar rawatnya,kini sudah tidak ada lagi suara bunda,tawa bunda,omelan bunda,bahkan sarapan yang selalu bunda buat untuk Acel dan Ethan,sudah tidak ada lagi suasana hangat yang Acel rasakan. Rasanya Acel seperti mati rasa dan tidak ada tujuan hidup lagi karena ia harus kehilangan orang tersayang dengan cara tidak baik-baik bahkan separuh jiwanya sudah hilang terbawa bunda. Acel merasa sangat gagal menjadi anak bunda kalau seperti ini,tidak ada salam perpisahan yang dibuat bunda. Di kamar rawat bunda terlihat ada box yang berisikan foto anak kecil berlumuran darah fotonya terlihat sama dengan yang diterima Acel beberapa hari lalu,saat papa melihat itu ia hanya mengucap satu kata yaitu Asa. Acel semakin dibuat bingung oleh keadaan yang sekarang.

“Acel” Teriak Javi yang langsung memeluk sang pujaan hatinya.

“Jav bunda jav bunda kenapa tega ninggalin aku” Histeris Acel.

“Nangis ayo keluarin semuanya! setelah ini kamu harus janji jangan nangis nangis lagi sayang” Ucap lembut Javi sambil mengusap rambut Acel.

Javi melihat Pak Effendi berada disisi mereka tapi pak Effendi tidak melihat Javi disana,wajah nya terlihat sedih,apa mungkin pak effendi kenal bunda Acel?

Jenazah bunda Acel pun sudah dibawa ambulance,kini mereka semua menuju ke rumah duka ataupun rumah Acel.


tw // suicide

flashback

Pagi ini rumah sakit mawar terlihat ramai,banyak orang berkunjung kesana untuk mengujungi keluarga yang sedang dirawat. Rumah sakit mawar ini adalah rumah sakit khusus kejiwaan bisa dibilang tempat berkumpulnya orang orang yang mempunyai gangguan jiwa,trauma,depresi ataupun yang lainnya. Ada dua orang yang berkunjung ke kamar rawat no 18 atas nama pasien Mayangsari,dua orang itu masuk ke kamar rawat bunda Acel tanpa diketahui perawat rumah sakit.

“Kamu siapa?” Teriak Bunda.

“Tenang ya tante ini saya bawa hadiah buat tante silahkan tante buka” Ucap orang misterius itu.

“Asa ini Asa kamu dapet dari mana foto ini kenapa foto ini ada darahnya” Teriak Bunda.

“Tante mau ketemu sama Asa kan? tante gunain ini di tangan tante nanti tante bisa ketemu Asa” Suruh orang itu.

“Gak saya gak mau saya masih memiliki Chella” Ucap Bunda.

“Chella masih punya papa dan Ethan tapi Asa? dia sendirian loh tan tante tega ya sama Asa?” Hasutan orang itu.

“Yauda kalo tante gak mau saya juga gak maksa tapi saya cuma kasian sama Asa dia sendirian dia sering dateng ke mimpi saya katanya dia butuh bundanya yang nemenin dia” Kata orang itu yang masih memaksa halus bunda untuk melakukan tindakan bahaya.

Bunda pun melamun memikirkan kata-kata orang itu sampai akhirnya bunda terhasut untuk melakukannya,mengesekkan benda tajam kearah urat nadi. Setelah itu dua orang tersebut keluar sangat cepat dan tidak sama sekali terlihat mencurigakan.

Jam makan siang pun sudah tiba,perawat pun berpencar ke masing-masing kamar untuk memberi makan sekaligus memantau kesehatannya.

“AAAAAKKKKKKK” Teriak salah satu perawat yang memeriksa kamar Ibu Mayangsari.

“Kenapa kamu?” Tanya temannya.

“Astaghfirullah,sekarang panggil ambulance cepat” Suruh perawat lainnya.

Ambulance pun membawa Ibu Mayangsari ke rumah sakit besar namun sayangnya nyawa Ibu Mayangsari sudah tidak tertolong atau dinyatakan meninggal.

#Album

Mereka berdua memutuskan untuk tidak kuliah hari ini karena ingin mencari tahu tentang Asa,mereka sudah sampai rumah acel dan mereka pun segera ke gudang karena bunda dan papa sangat melarang Acel bermain di gudang entah alasannya apa Acel pun tidak tahu.

“Cel kamu hati-hati kalo mau nurunin apapun itu panggil aku” Suruh Javi.

“Iyaa sayaang kamu udah ngomong ini 5 kali taau” Ucap Acel.

“Hehe ya kan aku takut” Nyengir Javi.

Sudah 2 jam mereka mencari petunjuk tentang Asa namun tidak ditemukan apa-apa hanya ada foto bekas kejutan yang beberapa hari lalubAcel terima,yaitu foto anak kecil laki-laki yang fotonya dilumuri darah. Sampai akhirnya Javi menyadari ada sebuah tumpukan buku yang ia belum periksa dan ternyata disana terdapat barang yang membuat Javi penasaran,lalu Javi ambil barang tersebut dan memberi tahu Acel apa yang ia temukan. Ternyata Javi menemukan sebuah album foto yang berisakan foto beserta kata-kata manis yang mungkin ditulis oleh bunda atau papa,betapa mengejutkannya lagi ternyata anak laki-laki yang ada di album foto tersebut dan foto yang Acel terima beberapa hari yang lalu itu sama. Apakah orang itu yang namanya Asa?.

#Peduli

“Assalamualaikum om” Sapa Ethan kepada papa Acel. “Nak Ethan,cari Chella ya?” Tanya papa Acel. “Iya om” Jawab Ethan. “Kamu tau gak Ethan,ini siapa yang kirim?” Tanya Papa Acel lagi. “Gak tau om saya baru tau malah pantes Chella suruh saya cpt dateng,kalo gitu saya izin ke kamar Chella ya om” Jawab Ethan.

Ethan pun langsung menuju ke kamar Acel,tapi kamarnya dikunci mungkin Acel masih ketakutan perihal paket yang tadi.

“Acel ini gue Ethan” Ucap Ethan. “Ethan gue takut” Ucap Acel seperti orang ketakutan. “Iya buka pintunya dulu” Kata Ethan.

Akhirnya pintu kamar terbuka,Ethan pun masuk ke kamar Acel dan memeluk Acel. Acel hanya bisa menangis ia bingung apa yang sedang terjadi.

“Mau kerumah gue?” Tanya Ethan. “Mau” Jawab Acel.

Mereka berdua pun turun kebawah dan harus menyaksikan adegan bunda dan papa Acel bertengkar lagi untuk kesekian kalinya.

“Kamu pergi dari sini mas jangan pernah kamu nginjek rumah ini lagi,keluarga kita sudah hancur mas buat apa kamu datang kemari” Bentak bunda. “Aku kerumah ini cuma pengen liat anak ku Chella,aku masih punya tanggung jawab atas Chella kalau kamu lupa” Ucap Papa. “Kamu tau mas? Chella yang membuat Asa mati mas anak itu yang bikin kita kehilangan Asa” Ucap Bunda. “STOP RATIH BERHENTI MENYALAHKAN ORANG LAIN APALAGI ANAK KAMU SENDIRI” Bentak Papa. “Kamu yang berhenti membela anak kurang ajar itu mas” Ucap Bunda. “Gila kamu ratih gila” Kata Papa.

Acel dan Ethan yang melihat dan mendengarkan semua percakapan dua orang dewasa itu terlihat bingung. Siapa Asa? apa yang terjadi dengan Asa?

#Terbuka 2.0

Javi sudah sampai di rumah Ethan,namun Acel tak kunjung keluar. Pintupun terbuka tapi bukan Acel yang keluar melainkan mama Ethan.

“Loh nak Javi mau main sama Mahesa ya? sbntr tante panggilin Mahesa nya dulu” Kata mama Ethan. “Bukan tante,saya nunggu Acel tan mau jalan” Ucap Javi. “Ohh kamu toh yang diceritain Ethan,sini sini kamu masuk tunggu di dalam aja” Suruh mama Ethan. “Lah Javi lu ngpn dah nyamper gue ini gue sm Ethan mau ke puscamp” Ucap Mahesa. “Dih pd amat lu org gue ma-” Ucapan Javi terpotong. “Oiya lupa sekarang kan pcrn sama Acel” Goda Mahesa. “Hai Jav,yuk” Ajak Acel yang sudah selesai siap siap. “Ma aku jalan dulu yaa” Izin Acel. “Tan aku izin ajak jalan Acel ya” Ucap Javi. “Iya sayang hati hati jangan pulang malem malem loh ya” Ucap mama Ethan.

Malam ini sungguh cerah,angin angin menghembus kencang,Acel yang sudah memakai jaket pun tetap merasa kedinginan. Disepanjang jalan mereka hanya diam tidak terlalu banyak bicara sampai akhirnya Acel meminta untuk berhenti dipinggir jalan.

“Kenapa disini?” Tanya Javi. “Bagus bulannya” Jawab Acel. “Lo kenapa? cel jangan takut buat cerita ya,gue ada disini” Ucap Javi. “Jav,lo pernah mikir gak si bahwa semua masalah terjadi karena diri lo sendiri” Kata Acel. “Ya pernah,tapi gue perbaiki lagi pikiran gue” Ucap Javi. “Cel lo jangan pernah kepikiran kaya gitu blm tentu itu semua terjadi karena diri lo” Lanjut Javi. “Gue capek deh jav kok hidup gue gini banget ya,sakit jav disalahin terus gue bingung salah salah gue apa” Ucap Acel. “Cel ayo berbagi walaupun gue nanti gak bisa ngasih saran setidaknya beban lo berkurang sedikit” Ucap Javi. “Bunda dan papa gue tuh berantem terus saling menyalahkan satu sama lain gue juga gak ngerti apa yang bikin mereka tu main salah salahan,bunda selalu nyalahin gue atas apa yang terjadi dikehidupan dia,papa gue selingkuh tapi sama bunda blm cerai,lo ngerti gak si jav kenapa mereka gak cerai secara resmi aja sekalian coba drpd berantem terus” Ucap Acel.

Javi tidak merespon tapi ia mengenggam tangan Acel berharap ia bisa menyalurkan kehangatan lewat itu.

“Papa selingkuh pas gue umur 14 tahun dan dari situ mereka mutusin buat pisah ranjang,setelah kejadian itu bunda sakit-sakitan kejiwaan bunda keganggu mental bunda udah gak sehat lagi. Jadi setiap bunda kambuh dia pasti main tangan ke gue,nyalahin gue,bentak gue pokoknya apapun yang gue lakuin selalu salah dimata bunda sejak saat itu,yang diinget cuma Asa gue gak tau Asa itu siapa” Ucap Acel.

Air mata Acel mulai menetes,yang bisa Javi lakukan adalah memeluknya.

“Cel lo tau gak si lo berharga buat orang lain sekalipun terkadang orang tua lo nganggep diri lo gak penting tapi disisi lain sosok lo sangat dibutuhkan sama orang lain” Ucap Javi sambil mengelus rambut Acel.

“Lo boleh nangis sepuas lo asal setelah ini gak boleh nangis lagi,janji?” Ucap Javi. “Emmm iya” Ucap Acel. “Jawab dulu yang bener” Ucap Javi. “Iya janjii bawel” Ucap Acel.

Javi pun tersenyum sekaligus menghapus air mata yang ada di pipi Acel.

#Berantakan

Acel terbangun karena mendengar teriakan yang berasal dari ruang tamu bawah,ia pun segera bangun dari tempat tidur dan menuju ke bawah untuk melihat apa yang sedang terjadi.

“Mana suami saya!” Bentak Perempuan itu yang Acel duga adalah istri baru papanya. “Kamu siapa,keluar kamu!” Ucap Bunda. “Ada apa si mba” Tanya Acel. “Ini non tadi ibu lagi siram tanaman tapi tiba tiba perempuan itu langsung masuk teriak teriak nyari bapak non” Jawab mba Ayu. “Mba bawa masuk bunda ya mba biar perempuan ini jadi urusan aku” Ucap Acel. “Maaf tante nyari siapa ya?” Tanya Acel dengan nada baik-baik. “Gak usah pura pura gak tau kamu,jelas saya kesini nyari suami saya” Jawab Perempuan itu dengan nada marah. “Pak efendi?” Tanya Acel. “Iyalah,mana suami saya kamu umpetin dimana dia hah” Ucap Perempuan itu. “Tapi maaf tante emang papa kemarin kesini tapi setelah itu saya gak tau lagi papa kemana” Jawab Acel. “Jangan membodohi saya kamu,saya tau kamu sengaja ngumpetin suami saya kan biar dia gak bisa ketemu saya dan anak anaknya,harusnya kamu dan ibu kamu tuh sadar papa kamu sudah tidak peduli lagi sama keluarga kamu yang nyusahin ini” Kata Perempuan itu sambil menunjuk-nunjuk ke arah Acel. “Jaga mulut tante ya,ngapain juga saya umpetin papa tan gak ada gunanya. Harusnya tante yang sadar kalau tante dan keluarga tante itu cuma dijadiin pelampiasan saat papa saya bosan.” Jawab Acel. “Kurang ajar kamu ya” Ucap perempuan itu sambil melayangkan tangannya untuk menampar Acel. “Saya gak akan berhenti untuk cari suami saya sebelum dia pulang kerumah saya.” Kata perempuan itu lalu ia keluar dari rumah Acel.

Acel segera menuju ke kamar bunda,ia ingin melihat keadaan bundanya.

“Bun,pasti bunda kaget ya?” Tanya Acel. “Ini semua karena kamu chella,papa kamu menikah lagi karena kamu chella!” Bentak bunda. “Iya bun maaf ya bun maafin chella,tenang ya bun chella gak akan pergi ninggalin bunda kok” Ucap Acel. “Seandainya kakak kamu masih ada pasti tidak akan seperti ini.” Kata bunda. “Udah ya bun,bunda istirahat aja” Ucap Acel. “KARENA KAMU CHELLA,SEMUA TERJADI KARENA KAMU,KAMU PEMBAWA SIAL CHELLA” Teriak bunda sambil mendorong badan Acel.

Pintu kamar bunda terbuka,dan muncullah Ethan. “Bun,ini Ethan bunda tidur ya,mau ga?” Tanya Ethan. “Ethan sayang” Ucap bunda sambil memeluk Ethan. “Iya bun ini Ethan,bunda istirahat ya pasti bunda cape deh abis masak ya kan” Kata Ethan sambil mengusap kepala bunda. “Iya bunda capek nih nak” Ucap bunda. “Nih bunda minum obat sekarang ya abis itu bunda istirahat” Ucap Ethan sambil memberi obat dan minumnya. “Nanti Ethan makan yaa bunda udah masakin buat Ethan,bunda tidur dulu” Kata bunda.

Ethan hanya mengangguk dan tersenyum. Acel yang melihat itu merasa hatinya seperti ditusuk oleh pisau yang sangat tajam,sakit sekali. Acel yang anak kandungnya tapi Ethan lah yang disayang-sayang oleh bundanya.

#Pulang

Setelah mereka puas bermain di pantai akhirnya mereka memutuskan untuk pulang,sebelum sampai rumah Acel meminta Javi untuk berhenti sebentar di depan komplek rumahnya karena ia ingin membelikan makan malam untuk bundanya. Sesampainya mereka di rumah Acel,Javi pun langsung pamit karena sudah malam juga tidak enak jika ia mampir dirumah perempuan malam malam begini. Acel bersyukur Javi menolak ajakan untuk mampir sebentar dirumahnya karena sekarang papanya sedang ada dirumahnya.

“Papa ngapain?” Tanya Acel. “Kamu dari mana malem malem begini baru pulang” Ucap Papa Acel. “Papa gak perlu tau” Jawab Acel sambil berjalan ke arah kamar bunda. “Jangan jadi anak kurang ajar kamu ya chella,pulang malam begini kamu abis ngapain apa setiap hari kamu selalu begini?” Bentak Papa Acel.

Acel mengabaikan perkataan papanya,dan memasuki kamar bunda. Bunda sudah tidur,Acel mengusap rambut bunda,menggenggam tangan bunda. Ia rindu sekali pelukan hangat bunda,sapaan hangat bunda,pujian bunda,ia rindu dengan keadaan yang dulu sebelum semuanya rusak karena perselingkuhan papanya.

Acel keluar dari kamar bunda dan menuju kamarnya, Sepertinya papa Acel sudah pulang kerumah perempuannya karena sudah tidak ada di ruang tamu.

#Ditinggal

Hari ini seperi hari keberuntungan Acel,tadi siang ia berangkat bersama Javi dan sorenya bertemu Javi kembali. Acel pergi ke larati cafe sendirian karena teman-temannya masih ada kelas sampai malam. Sesampainya Acel disana ia langsung disambut oleh senyuman khas Javi.

“Mau pesen americano lagi neng?” Ucap Javi. “Ish Jav lo mah” Ucap Acel. “Haha,yauda mau pesen dulu atau langsung mau ambil catetannya?” Tanya Javi. “Pesen dulu deh” Jawab Acel. “Lo mau ga gue buatin resep minuman favorit gue?” Tanya Javi. “Emm boleh deh” Jawab Acel. “Oke di meja biasa ya” Ucap Javi. “Ditunggu ya Acel” Lanjut Javi.

Acel pun duduk di meja favoritnya,Acel sangat suka memandang Javi ketika ia memberi pelayanan kepada customernya,terlihat ramah dan indah senyumnya.

“Ini cel” Ucap Jevan. “Ehh ka Jeje,makasi ya ka” Ucap Acel ramah. “Kata Javi nanti dia kesini katanya si mau nemenin cewenya wkwk” Ucap Jevan sambil tertawa. “Hah siapa ka? disini ada cewenya Javi?” Tanya Acel yang kebingungan. “Lo cewenya” Ucap Jevan. “Udah ya gue lanjut kerja dulu” Lanjut Jevan yang meninggalkan tempat Acel.

Seperti ada kupu-kupu beterbangan diperut Acel. Ia senyum senyum sambil menatap kearah Javi. Jampun berjalan cepat tak terasa waktu shift Javi sudah selesai,ia seger menghampiri meja Acel.

“Hai,lama ya cel?” Tanya Javi. “Gak kok Jav” Jawab Acel. “Nih catetannya” Ucap Javi sembari memberikan sebuah buku. “Thank you yaaa” Ucap Acel. “Btw lo udah dapet tema buat lukisan lo?” Tanya Javi. “Ud-” Ucapan Acel terpotong. “Javi” Panggil perempuan itu. “Feli?” Javipun menoleh. “Jav ayo kerumah sakit jav Shireen masuk rumah sakit” Ucap Felisha yang tiba tiba saja ada dihadapan mereka. “Lu tenang dulu,cel sorry gue balik duluan nanti lo pulang sama Jevan aja ya” Ucap Javi sambil meninggalkan Acel.

Acel kecewa. Ia menunggu berjam-jam agar bisa mengobrol banyak hal bersama Javi namun harus ditunda karena Javi pergi bersama Felisha. Acel pun sadar diri ia tidak begitu penting bagi Javi. Acel menuju pintu keluar dan di parkiran sudah ada Jevan yang duduk dimotor. Mau tidak mau Acel pulang dengan Jevan,selama dimotor Jevan mengajak Acel mengobrol tapi obrolan tersebut tidak ditanggapi oleh Acel. Sesampainya di rumah Acel pun hanya bilang terima kasih dan setelah itu masuk ke dalam rumah.

#Sial Atau Beruntung

Hari ini Acel kesiangan berangkat ke kampus karena ia pikir hari ini adalah hari minggu. Acel pun bergegas ke kampus dengan terburu-buru karena hari ini ada pertemuan untuk membahas acara pameran. Ia berangkat memakai ojek online karena Ethan sudah berangkat lebih dulu. Di tengah perjalanan motor yang ia naiki tiba-tiba berhenti dan ternyata bensin motor tersebut habis. Dan Acel pun terpaksa memesan ojek online lagi namun jarak abangnya dengan Acel lumayan jauh tidak keburu jika ia menunggu abang ojek datang. Mau tidak mau Acel pun jalan kaki karena tidak terlalu jauh juga jadi ia memutuskan untuk berjalan.

“Acel” Panggil orang tersebut. “Loh Javi” Sahut Acel. “Ayo naik,udah ditunggu panitia” Ucap Javi menyuruh Acel menaiki motornya. “Hah” Seru Acel. “Hah hah udah ayo” Ucap Javi. “E-eh iya ka” Ucap Acel segera menaiki motor Javi. “Pegangan” Ucap Javi. “Iya ini udah” Ucap Acel. “Lo jijik ya sama gue kok megangnya malah jaket gue” Ucap Javi. “Ya ya mau pegang apa lagi,ih udah jalan Javi” Suruh Acel.

Tanpa basa basi lagi,Javi memegang tangan Acel dan mengkalungan ke pinggang. Javi pun diam diam tersenyum dibalik helm dan Acel pun juga.