uwooskyes

Bunda

#Bunda

Di rumah sakit kini sudah ada papa,Acel,dan Ethan. Acel hanya bisa menangisi kepergian bundanya kalau saja bunda pergi karena sakit ia mungkin akan lebih rela tapi ini tidak karena sakit melainkan bunda melakukan hal diluar nalar di kamar rawatnya,kini sudah tidak ada lagi suara bunda,tawa bunda,omelan bunda,bahkan sarapan yang selalu bunda buat untuk Acel dan Ethan,sudah tidak ada lagi suasana hangat yang Acel rasakan. Rasanya Acel seperti mati rasa dan tidak ada tujuan hidup lagi karena ia harus kehilangan orang tersayang dengan cara tidak baik-baik bahkan separuh jiwanya sudah hilang terbawa bunda. Acel merasa sangat gagal menjadi anak bunda kalau seperti ini,tidak ada salam perpisahan yang dibuat bunda. Di kamar rawat bunda terlihat ada box yang berisikan foto anak kecil berlumuran darah fotonya terlihat sama dengan yang diterima Acel beberapa hari lalu,saat papa melihat itu ia hanya mengucap satu kata yaitu Asa. Acel semakin dibuat bingung oleh keadaan yang sekarang.

“Acel” Teriak Javi yang langsung memeluk sang pujaan hatinya.

“Jav bunda jav bunda kenapa tega ninggalin aku” Histeris Acel.

“Nangis ayo keluarin semuanya! setelah ini kamu harus janji jangan nangis nangis lagi sayang” Ucap lembut Javi sambil mengusap rambut Acel.

Javi melihat Pak Effendi berada disisi mereka tapi pak Effendi tidak melihat Javi disana,wajah nya terlihat sedih,apa mungkin pak effendi kenal bunda Acel?

Jenazah bunda Acel pun sudah dibawa ambulance,kini mereka semua menuju ke rumah duka ataupun rumah Acel.


tw // suicide

flashback

Pagi ini rumah sakit mawar terlihat ramai,banyak orang berkunjung kesana untuk mengujungi keluarga yang sedang dirawat. Rumah sakit mawar ini adalah rumah sakit khusus kejiwaan bisa dibilang tempat berkumpulnya orang orang yang mempunyai gangguan jiwa,trauma,depresi ataupun yang lainnya. Ada dua orang yang berkunjung ke kamar rawat no 18 atas nama pasien Mayangsari,dua orang itu masuk ke kamar rawat bunda Acel tanpa diketahui perawat rumah sakit.

“Kamu siapa?” Teriak Bunda.

“Tenang ya tante ini saya bawa hadiah buat tante silahkan tante buka” Ucap orang misterius itu.

“Asa ini Asa kamu dapet dari mana foto ini kenapa foto ini ada darahnya” Teriak Bunda.

“Tante mau ketemu sama Asa kan? tante gunain ini di tangan tante nanti tante bisa ketemu Asa” Suruh orang itu.

“Gak saya gak mau saya masih memiliki Chella” Ucap Bunda.

“Chella masih punya papa dan Ethan tapi Asa? dia sendirian loh tan tante tega ya sama Asa?” Hasutan orang itu.

“Yauda kalo tante gak mau saya juga gak maksa tapi saya cuma kasian sama Asa dia sendirian dia sering dateng ke mimpi saya katanya dia butuh bundanya yang nemenin dia” Kata orang itu yang masih memaksa halus bunda untuk melakukan tindakan bahaya.

Bunda pun melamun memikirkan kata-kata orang itu sampai akhirnya bunda terhasut untuk melakukannya,mengesekkan benda tajam kearah urat nadi. Setelah itu dua orang tersebut keluar sangat cepat dan tidak sama sekali terlihat mencurigakan.

Jam makan siang pun sudah tiba,perawat pun berpencar ke masing-masing kamar untuk memberi makan sekaligus memantau kesehatannya.

“AAAAAKKKKKKK” Teriak salah satu perawat yang memeriksa kamar Ibu Mayangsari.

“Kenapa kamu?” Tanya temannya.

“Astaghfirullah,sekarang panggil ambulance cepat” Suruh perawat lainnya.

Ambulance pun membawa Ibu Mayangsari ke rumah sakit besar namun sayangnya nyawa Ibu Mayangsari sudah tidak tertolong atau dinyatakan meninggal.

#Bunda

Hari ini Acel berangkat bersama Ethan yang kebetulan Ethan ada kelas pagi juga. Sebelum berangkat Acel menuju ke kamar bunda, ia sangat merindukan bunda yang dulu, ia usap rambut bundanya dan ia kecup pipinya sekaligus mengucap “Chella kangen bunda,semoga bunda bisa kembali seperti dulu ya bun” air mata milik Acel pun menetes untungnya bunda tidak terbangun mungkin obat yang diberi dokter mempunya efek samping yang bisa membuat tidur terasa nyenyak. Setelah itu ia menuju ke depan karena Ethan sudah menunggu.

“Lama bgt lo ah” Ucap Ethan. “Eh lo kenapa ky abis nangis??” Tanya Ethan “Apa si udah deh jalan cpt” Jawab Acel sambil menaiki motor Ethan. “Cel lo gausah terlalu mikirin bunda gue yakin bunda baik baik aj” Ucap Ethan sambil memegang tangan Acel. Acel jawab hanya dengan senyuman.

Acel harap Javi tidak menjauh darinya setelah ia tahu kondisi bundanya.