uwooskyes

#Zillan Jahat

Hari ini Zillan tidak masuk sekolah,tidak ada kabar apapun darinya. Bahkan teman temannya pun tidak tahu kabar Zillan. Kina khawatir dengan keadaan Zillan saat ini,pasalnya beberapa hari kebelakangan ini Zillan berubah lebih cuek Kina tidak tahu alasannya Zillan berubah kenapa,ia sangat bingung.

Pulang sekolah sudah tiba, Harris sudah didepan lobby sekolah seperti sedang menunggu orang.

“Kina,kin ikut gue ayok cepet” Ucap Harris tergesa-gesa. “Ngapain? gue mau kerumah Zillan ih gue pgn liat dia” Ucap Kina. “Udah ayo ikut gue aja dulu” Ucap Harris sambil mengenggam tangan Kina. “Ih lepas ris ntr kena marah Zillan loh,iya udah gue ikut lo tapi abis itu anter gue ke rumah Zillan” Ucap kina.

Sampailah ditujuannya,Kina dan Harris berada di rumah sakit,tentu saja Kina bingung apa yang sedang terjadi saat ini mengapa Harris membawanya ke rumah sakit?.

“Lo mau ketemu Zillan kan? dia ada disini” Ucap Harris. “Apaan si boong lo ris ayo ah cepet anter gue kerumah Zillan” Ucap Kina yang tidak percaya omongan Harris. “Ayo masuk ke dalam” Ucap Harris sambil berjalan meninggalkan Kina yang terdiam.

Saat ini Kina dan Harris berdiri didepan pintu kamar rawat Zillan,Kina melihat ada beberapa orang yang sedang menangis,jujur Kina sangat bingung dengan situasi saat ini,ia tidak paham dengan apa yang terjadi. Bunda Zillan melihat kehadiran Kina,ia memeluk Kina erat sambil menangis. Kina benar benar tidak tahu apa yang sedang terjadi.

“Bun kenapa bun,ini ada apa bun? Kina gak ngerti” Tanya Kina dengan perasaan yang tidak karuan. “Kina sayang,kamu yang sabar ya,Zillan pasti bangga banget punya kamu dihidupnya,Zillan pasti sekarang sudah bahagia nak” Ucap Bunda sambil menangis. “Maksud bunda apa bun? Zillan baik baik aja kan?” Tanya Kina lagi. “Zillan sudah pergi nak,pergi ke tempat yang jauh,dia sudah bahagia disana kamu harus ikhlas ya sayang” Jawab bunda sembari memeluk dan mengusap punggung Kina lagi.

Jawaban bunda membuat Kina tak berdaya,Kina jatuh kelantai ia sungguh tidak percaya apa yang dikatakan bunda,ia percaya Zillan masih hidup.

“Ris ini semua boong kan? ris lo percaya kan Zillan masih hidup? ris plis bilang kalo ini boongan ris” Teriak Kina. “Kin ini semua nyata kin ikhlasin kin” Ucap Harris memeluk Kina.

Tibalah dipemakaman Zillan,Kina pikir ini hanyalah mimpi semata namun teryata ini nyata. Terpampang batu nisan bernama Zillan Narendra. Hancur sudah dunia Kina. Laki-laki yang selama ini sudah menemani Kina selama 3 tahun belakangan ini sudah pergi selamanya dan tidak akan pernah kembali disisi Kina lagi.

“Nak Kina,ikut kerumah sama bunda yuk,ada sesuatu buat kamu” Ucap bunda sambil mengusap tangan Kina. “Iya bun Kina mau” Jawab Kina.

Sesampainya mereka dirumah,Kina langsung bergegas ke kamar Zillan. Bahkan wanginya pun masih tercium seperti Zillan sedang berada disini.

“Zillan ngasih ini ke bunda,dia bilang kalo suatu saat nanti dia gak bisa ngasih ini dia minta tolong ke bunda untuk kasihin ke kamu” Ucap bunda menahan tangisan. “Makasih ya bun” Ucap Kina.

Ia buka box itu yang berisi foto foto kenangan mereka beserta surat. Kina baca surat itu dan air mata keluar begitu saja. Kina menyesal baru tahu keadaan sulit Zillan sekarang. Ia benar benar menyesal. Kina merasa bodoh sekali. Kini nama Zillan sudah disimpan dihati Kina sampai kapanpun tidak ada yang bisa menggantikan posisi Zillan. Zillan punya tempat tersendiri dihati Kina. Kina harap Zillan bahagia disana. dan Kina harap dirinya mendapatkan yang lebih baik.

Selamat tinggal Zillan.

#Khawatir

tw//abuse

Kelas Acel belum berakhir namun ia harus pulang dan pada akhirnya ia pura pura izin untuk ke toilet,ia lari dengan sekuat tenaga. Acel benci papanya karena awal kehancuran itu semua gara gara papa dan kenapa ia harus kembali lagi kerumah bunda. Acel mencari Ethan namun tidak ada ia bingung biasanya Ethan lah yang menenanginya.

“Acell” Panggil orang itu. “Ah iya ka kenapa” Jawab Acel kepada Juna. “Lo kenapa kok ky panik gt si muka lo,ada masalah?” Tanya Juna. “Lg nyari Ethan ka duh kmn ya dia” Jawab Acel tergesa-gesa. “Ethan masih ada kelas kayanya,lo mau gue anter pulang?” Tanya Juna yang menawarkan tumpangan. Acel bimbang ia takut nanti Juna tahu masalah keluarganya tapi setelah ia pikir pikir sekarang bunda jauh lebih penting dari dirinya. “Boleh deh ka yuk ka” Jawab Acel.

Disisi lain Juna sangat senang bisa dekat dengan Acel. ia sadar diri bahwa Acel hanya menyukai Javi namun ia tetap harus berjuang lagipula Javi masih tidak tahu ia suka atau tidak dengan Acel.

“Cel lo gapapa? kenapa tangan lo gemeteran?” Tanya Juna yang heran. “Ka jgn banyak tanya bisa ga? tolong ngebut dong ka” Jawab Acel yang terlihat seperti panik. “Okay sorry” Ucap Juna.

Sesampainya Acel dirumah ia langsung keluar tanpa mengucap apapun kepada Juna, Juna yang heran pun ingin keluar dari mobilnya namun ia urungkan niat ia lebih baik didalam mobil saja memantau keadaan apa yang sedang terjadi kepada Acel.

“Bunda” Panggil Acel. “Kamu pergi dari sini saya tidak mau melihat kalian berdua” Teriak bunda sambil menarik tangan Acel dan mendorong badan Acel. “Bunda tenang ya ada Chella dsni bun” Ucap Acel yang menenangkan bundanya. “AAAAAAAKH SANA KAMU PERGI PENJAHAT” Teriak histeris bunda sambil melempar vas bunga kearah Laki-laki itu yang Acel panggil papa. “Berisik Sonya kamu bisa diam tidak. Chella papa bilang kan masukin saja bunda mu ke rumah sakit jiwa,dia itu gila Chella” Bentak Papa. “Anda yang gila lebih baik anda pergi dari sini!!” Ucap Acel. “Bun udah biarin aja dia disini ya kita kekamar ya bund yuk bund” Ucap Acel sambil menuntun bunda untuk ke kamar. “Chella kamu keluar dari kamar ini saya tidak mau melihat anak penjahat seperti kamu” Bentak bunda. “Iya bun nanti Chella keluar tapi bunda tenang dulu ya bun bunda minum obat ini ya bun” Ucap Chella penuh kasih sayang. “Kamu bukan anak saya Chella jadi kamu pergi dari sini atau mau saya cekik kamu” Ucap penuh ancaman dari bunda.

Namun Acel tidak menggubrisnya sama sekali ia tetap menyiapkan obat untuk bundanya sedangkan mba ayu sedang merapihkan rumah yang berantakan.

“Akhhhh bunda sadar bun ini Chella bun ini Rachella bun anak kesayangan bunda” Ucap Acel yang kesakitan akibat dicekik bundanya. “Saya tidak punya anak seperti kamu” Ucap bunda yang mencekik Acel sangat kencang. “Mba ayu tolong aku mba ayu” Teriak Acel. “bu ibu sadar bu ini non Chella bu anak nya ibu” Ucap Mba ayu sambil memegang tangan bunda agar bunda melepaskan cekikannya.

Juna yang belum pulang mendengar teriakan Acel yang berasal dari rumahnya,ia pun langsung keluar mobil dan memasuki rumah Acel. Saat memasuki rumahnya Juna melihat ada beling yang berserakan seperti orang habis berantem besar. Ia langsung menuju ke asal suara tersebut.

“Acel” Panggil Juna. “Ka Juna tolong ka” Ucap Acel seperti sudah kehabisan nafas. “Tan maaf tan tante harus lepas ini” Ucap Juna baik-baik sambil memegang tangan bunda. “Ka gue udah gakuat ka” Ucap Acel pelan. “Sebentar cel sebentar lo tahan ya” Ucap Juna “Maaf tan aku kasar” Ucap Juna ke bunda sambil menarik kencang tangan bunda agar melepas cekikannya. Akhirnya berhasil Acel pun mengumpet dibelakang Juna.

“Ka tolong suntikin bunda biar bunda gak sadar ka tolong” Ucap Acel dengan tangan yang gemetar. “Tan tiduran deh tan biar tante tenang” Ucap Juna.

Bunda hanya menuruti kata Juna sampai akhirnya Juna menyuntikan obat ke bunda agar bunda bisa tenang.

Mereka pun keluar dari kamar bunda dan menuju ke ruang tamu. Sebenarnya Juna penasaran apa yang terjadi namun ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

“Lo istirahat ya cel,kalo ada apa apa lo kabarin gue ya. Gue balik dulu” Ucap Juna. “Ka Jun makasi buat hari ini ya ka,tapi boleh ga gue minta tolong sekali lagi?” Tanya Acel dengan hati-hati. “Lo mau minta tolong seribu kali lg juga gapapa cel selagi gue bisa bantu” Jawab Juna. “Untuk malam ini gue boleh nginep di rumah kaka ga?” Tanya Acel. “Kalo lo butuh itu boleh kok cel,tapi apa ga lebih baik lo nginep dirumah temen cewe lo itu?” Jawab Juna. “Plis ka” Ucap Acel. “Okay deh gue tunggu mobil ya” Jawab Juna.

#Bunda

Hari ini Acel berangkat bersama Ethan yang kebetulan Ethan ada kelas pagi juga. Sebelum berangkat Acel menuju ke kamar bunda, ia sangat merindukan bunda yang dulu, ia usap rambut bundanya dan ia kecup pipinya sekaligus mengucap “Chella kangen bunda,semoga bunda bisa kembali seperti dulu ya bun” air mata milik Acel pun menetes untungnya bunda tidak terbangun mungkin obat yang diberi dokter mempunya efek samping yang bisa membuat tidur terasa nyenyak. Setelah itu ia menuju ke depan karena Ethan sudah menunggu.

“Lama bgt lo ah” Ucap Ethan. “Eh lo kenapa ky abis nangis??” Tanya Ethan “Apa si udah deh jalan cpt” Jawab Acel sambil menaiki motor Ethan. “Cel lo gausah terlalu mikirin bunda gue yakin bunda baik baik aj” Ucap Ethan sambil memegang tangan Acel. Acel jawab hanya dengan senyuman.

Acel harap Javi tidak menjauh darinya setelah ia tahu kondisi bundanya.

#D-day (3)

Setelah memesan makanan dan minuman,akhirnya mereka duduk ditempat favorit Acel.

“Ini tempat duduk kesukaan lo kan?” Tanya Javi. “Iyaa disini tapi kok lo tau?” Tanya Acel lagi. “Gimana bisa gue gak tau si cel lo dateng selalu samaan kaya jadwal gue dan duduk ny selalu disini,gue lumayan peka terhadap sekitar cel” Jawab Javi sambil memandangi wajah Acel.

Kini pipi Acel sudah berwarna merah,ia sangat salting ketika Javi berbicara seperti itu. Acel sangat malu ketika mengetahui bahwa selama ini Javi sadar.

“Ketauaan banget ya jav?” Tanya Acel. “Ya kalo buat gue si ketara,tapi gapapa gue jadi tau lo yang mana dan gimana,selama ini temen temen gue nyeritain lo terus digrup gue penasaran sm yang namanya Acel dan ternyata...” Ucap Javi menggantung perkataannya. “Ternyata apa jav,jelek yaa? yaah maaf deh gue emang gak secantik Ka Felisha jelas banget gue beda sama dia pasti lo jijik ya sama gue?” Tanya Acel memasang raut muka seperti kecewa. “Bukan Rachella,ternyata lo lebih baik dilihat langsung daripada diomongan temen temen gue, terus juga lo jgn bandingin diri lo sama Felisha karena jelas beda. lo lebih menarik cel” Jawab Javi sambil menatap dalam dalam mata Acel. “Dih gombal banget ah” Ucap Acel.

Makanan dan minuman pun datang. mereka diam ketika makan dan minum hanya terdengar lagu yang dipasang oleh cafe. Mereka pun selesai makan.

“Abis ini mau kemana? masih mau jalan?” Tanya Javi. “Pulang aja deh jav takutnya bunda nyariin soalnya blm bilang juga mau keluar abis kelas” Jawab Acel. “Oh sorry,okay kita pulang,bunda lo suka apa? biar kita bawa pulang aja buat orang rumah lo” Tanya Javi lagi. “Gak perlu deh kayanya jav” Ucap Acel. “Yauda ayo pulang” Ucap Javi.

Diperjalanan pulang Javi berhenti sebentar di Alfamei,ia bilang ada yang harus dibeli.

“Nih buat lo nanti dimakan ya jangan sampe gak” Ucap Javi sambil menyerahkan plastik yang berisi makanan. “Jav lo serius? ini banyak banget loh buat gue ni?” Ucap Acel terheran heran karena terlalu banyak makanan yang diberi Javi.

Javi tidak menjawabnya ia hanya memberi senyuman kepada Acel,sudah tentu itu membuat Acel salting ia langsung memalingkan wajahnya ke arah luar. Akhirnyapun sampai dikediaman Acel. Javi merasa heran kenapa rumahnya terlihat sepi.

“Makasi ya jav udah nganterin gue pulang dan beliin ini,gue turun ya. Bye” Ucap Acel. Namun Javi menahannya. “Gue ikut turun ya biar gue ngomong sama bunda lo udah bawa anaknya tanpa izin” Ucap Javi yang sudah bergegas ingin turun dari mobil. “Eeeh Jav gak usah gapapa kok paling juga bunda tidur hehe udah lo pulang aja hati hati ya bye” Ucap Acel sambil keluar dari mobil dan masuk ke dalam halaman rumah. Setelah melihat mobil Javi sudah berjalan ia barulah masuk ke dalam rumahnya. Hari ini ia sangat senang.

#D-day (2)

Kini kelas Acel sudah selesai,Acel pun berjalan menuju parkiran namun ditengah perjalanan ia bertemu dengan Gita dan Ethan.

“Woi sombong amat yang mau ngedate” Teriak Ethan. Acel mencari asal suara tersebut sampa akhirnya bertemu ia langsunf menghampiri kedua temannya itu. “Apa si lo than btw kok lo bedua doang Adden mana?” Tanya Acel. “Adden ngurusin pameran bareng ka Yanuar sama ka Danny” Ucap Gita. “Eh lo bukannya ditawarin ikut ya chell?” Tanya Ethan. “Iya si tp blm gue setujuin masih perlu gue pikie pikir” Jawab Acel. “Yaila gaya amat segala dipikirin dulu” Ucap Ethan sambil mengacak-acak rambut Acel. “Ish Ethan berantakann tauu,ah udah deh gue mau ke parkiran bye kasian cowo gue nunggu” Pamit Acel. “Yauda sana good luck ya cel” Ucap Gita. “Okay bye guys” Pamit Acel lagi.

Sesampainya diparkiran Acel terlihat bingung karena sedang mencari kendaraan Javi.

“Chell Rachella disini” Teriak Javi. Acel pun menengok ke arah suara tersebut. Ia malu sangat malu karena parkiran sedang ramai dan Javi dengan tidak tahu malu teriak seperti itu. “Duh Jav kenapa harus teriak coba kan malu tau” Ucap Acel. “Ya gapapa biar lo gampang nemuinnya” Jawab Javi. “Ini mau kemana?” Tanya Acel. “Udah duduk aja nanti juga tau kemana” Jawab Javi dengan gampang.

Diperjalanan mereka sama-sama diam namun Acel sudah tidak tahan dengan kesunyian ini jadi ia memberanikan diri untuk berbicara.

“Jav mau kemana ini gue takut lo culik ni” Tanya Acel. “Kalopun gue culik,lo jg mau kan? haha” Jawab Javi sambil tertawa kecil. “Dih gak si yeu” Ucap Acel yang sedang menahan senyum. “Kalo mau senyum ya senyum aja cel ngapain ditahan coba” Ucap Javi “Kalo nanti gue senyum lo bisa jatuh cinta sm gue jav bahaya deh” Ucap Acel tertawa. “Ya gapapa,bukannya itu mau lo?” Tanya Javi sambil melihat ke arah Acel. “Loh ini kan cafe,mau ngapain kesini?” Tanya Acel yang berhasil mengalihkan dari pertanyaan Javi. “Iya,gue mau banyak ngobrol di cafe sama lo,di tempat pertama kali kita ketemu dan setelah itu lo selalu jadi pelanggan langgangan nya gue” Jawab Javi tersenyum ke arah Acel. “hah eee iya yauda keluar deh yuk” Ucap Acel yang kini salting karena ucapan Javi.

#D-day

Akhirnya hari yang Acel tunggu menjadi kenyataan,ia harap kali ini berhasil bertemu tanpa ada gangguan dari siapapun. Acel berangkat ke kampus menggunakan ojek online. Sesampainya Acel disana ia melihat Juna,Yanuar dan Danny sedang berjalan namun mereka seperti kebingunggan,dengan keberanian Acel ia pun menghampiri mereka.

“Misi kak,kenapa ya kok kaya bingung gitu?” Tanya Acel dengan sopan sontak mereka menoleh ke arah Acel “Nah ini dia dan orangnya” Jawab Juna sambil menunjuk ke arah Acel. Acel menatap mereka dengan merasa bingung kenapa Danny mencarinya. “Oh lu Acel ya? gue cuma mau kasih tau kalo nanti kampus bakalan ngadain pameran dan kebetulan gue yang jadi ketua. Gue mau nawarin lu buat ikut pameran ini,kira kira lu tertarik ga?” Tanya Danny. “Emmm gue pikir pikir dulu deh kak” Jawab Acel dengan hati-hati. “Okay kalo gitu nanti kalo misalnya lu minat lu bisa hubungi gue atau bisa juga ke Yanuar” Ucap Danny. “Iya ka siap” Jawab Acel “Udah kan ka? saya pamit mau ke kelas dulu ya” Lanjut Acel. Setelah Acel berbicara itu ia langsung berjalan namun tangannya ditahan oleh Juna. “Cel bentar, gue boleh minta nomor lo?” Tanya Juna sambil senyum-senyum. “Ohh bol-” Jawaban Acel terpotong karena ada seseorang yang datang. “Jangan dikasih cel Juna banyak cewenya dimana mana,mending sama gue” Ucap orang tersebut. “Sialan lo Jav,bohong cel jangan percaya malahan si Javi ni yang udah punya pacar si Feli-” Jawaban Juna terpotong. “Em sorry deh kak gue cabut duluan ya kelasny dkit lagi mulai” Ucap Acel dengan buru-buru. “Ah lo jun bikin gosip yg gak bener aja lo” Bisik Javi yang masih terdengar samar-samar oleh Acel.

Kelaspun dimulai, Acel biasanya sangat fokus jika dosen sedang menerangi namun kali ini ia sangat bosan dan ingin cepat-cepat selesai. Omongan Juna tadi kini menjadi bahan overthinkingan Acel. Dikepala Acel bukanlah memikirkan pelajaran yang kini ia pelajari namun ia lebih memikirkan omongan juna yang sebenarnya tidaklah benar. Namun disisi lain Acel senang bertemu Javi walaupun sebentar tapi buat Acel tetaplah berharga.

#Gagal

Hari ini adalah hari yang mungkin membahagiakan bagi Acel, ia akan bertemu oleh Javi tapi kali ini berbeda. Mungkin ia akan berbicara mengobrol bersama.

Acel pun memasuki cafe tersebut, ia sendirian lagi karena teman-temannya mempunyai urusan masing-masing. Acel memesan minuman yang biasa ia pesan lalu ia duduk ditempat favoritenya yaitu dekat jendela karena itu posisi yang pas untuk memandangi Javi. Ia terus memandangi tempat itu tempat yang biasanya Javi berdiri namun yang ia lihat kali ini bukan Javi melainkan Jevian,Acel pikir Javi sedang mendapat bagian dalam sehingga ia tidak terlihat diluar. Beberapa jam kemudian tidak ada tanda-tanda kehadiran Javi di Cafe tersebut. Apa hari ini Javi tidak masuk? padahal Javi yang mengajak bertemu dan berkenalan tapi ia tidak ada disini,kemana perginya laki laki itu?

Jam sudah menunjukkan ke arah 20.00 WIB yang artinya jam kerja Javi sudah abis atau sudah selesai,terlihat lah Jevian yang sudah ingin keluar cafe itu namun tertahan dengan suara panggilan Acel.

“Kak,sorry mau tanya hari ini Ka Javi absen ya? kok gak ada saya perhatiin.” Tanya Acel diselimuti rasa penasaran. “Loh Javi hari ini emang gak masuk,dia izin tadi soalnya Felisha lagi sakit jadi dia izin buat nemenin Felisha” Jawab Jevian. “Ooh okay ka makasih” Balas Acel dengan wajah tertekuk seperti orang cemburu.

Ya emang cemburu,sudah jelas Acel cemburu padahal tidak punya hak apa apa juga. Acel pun pulang menuju ke rumahnya dengan perasaan sedikit kecewa. Hari ini tidak jadi bahagia.

#Javi sadar

Acel tidak pernah absen untuk melihat Javi,hampir setiap Javi bekerja acel selalu menemani dalam diam. Javi sadar namun ia juga bungkam. Jevian yang memberi tahu kalau ada perempuan yang selalu hadir disetiap jadwal part time Javi.

“dia dateng lagi jev?” Tanya Javi menanyakan perihal kehadiran Acel. “yaps pastinya,lo ga minat nyari tau tentang dia gt?” Ucap Jevian teman Javi yang juga bekerja dihari yang sama seperti Javi. “ah gak tau ah serem anjir kira-kira dia ngincer apaan ya jev” Tanya Javi lagi. “ya suka sm lo lah aksa duh gimana si lo” Jawab Jevian yang menyebutkan nama Javi dengan panggilan yang berbeda yaitu 'Aksa'. “duh udah deh lanjut kerja aj” Ucap Javi.

Kali ini Acel sendirian,biasanya ia ditemani oleh teman temannya itu tapi hari ini mereka bertiga tidak bisa menemani karena ada urusan masing-masing. Acel menatap ke arah kasir lebih tepatnya menatap Javi yang sedang melayani orang. Jika Acel tidak punya malu sudah pasti ia akan meminta nomornya langsung kepada Javi tapi sangat disayangkan ia masih tahu malu maka dari itu ia lebih memilih untuk memperhatikan diam-diam. Saat Acel ingin pulang tiba-tiba terdengar suara perempuan memanggil nama Javi,ia langsung menengok ke arah suara itu dan ternyata ada Felisha. Tadinya ia ingin pulang tapi ia mengurungi niatnya,Acel ingin tahu tujuan Felisha kesini apa Acel penasaran.

“Haii javiii im here” Teriak perempuan itu,Felisha namanya. “Tumben kesini sha,mau pesen apa?” Tanya Javi “Iya gue pgn liat lo aja hehe,gue gak mau pesen apa apa cuma pengen ngasih ini ke lo jgn lupa nanti dimakan dan kasih tau kurangnya apa,oke?” Jawab Felisha sambil memberi sebuah kotak makan. “Duh perhatian banget sama pacar sha wkwk” Goda Jevian. “Ah apa si lo jev eh javi nanti bagi jevian jg ya itu gue buat banyak kok cukup buat kalian makan brg” Ucap Felisha. “Iya sha makasih ya” Balas Javi sambil tersenyum.

Acel yang mendengar percakapan itu pun memanas,memangnya mereka berdua sudah pacaran? belum kan bahkan tidak akan. Acel pun langsung berdiri bergegas untuk keluar saat ia berjalan ada orang yang menabrak bahu Acel untung nya Acel tidak jatuh tapi yang sedang berada di kasir itu menatap ke arah Acel karena Acel malu ia pun berlari kecil ke arah mobilnya dan melaju untuk pulang kerumah.

#Tidak ada

Setelah Acel tau keberadaan adden dimana ia langsung meluncur ketempat itu,untungnya tidak terlalu jauh dengan kampus. Acel pun sampai dan langsung ketempat kemarin saat ia bertemu dengan Javi namun yang ia lihat bukan Javi entah itu siapa Acel sudah tidak bersemangat saat mengetahui bahwa Javi hari ini tidak ada jadwalnya. Javi part time hanya di hari selasa,kamis dan minggu. Tapi ia tetap senang saat diberitahu jadwal Javi,ia jadi tau Javi ada di cafe hari apa saja.

Acel pun memesan minuman,dan setelah memesan ia langsung mendatangi dua temannya itu.

“Nih den td ka yanuar titip ini ke gue” Ucap Acel sambil memberikan barang tersebut. “Thank you ya cel” Jawab Adden “Kenapa cemberut gitu lo cel baru dateng tiba tiba gitu” Tanya Adden “Tau cel kenapa si? bt sm dosen? apa tmn kelas lo ada yg bikin kesel?” Tanya Gita “Ah gapapa kok gapapa lg gak mood aja” Jawab Acel sambil memasang wajah tersenyum. “Gue tau ni kayanya,pasti karena ka Javi gak ada? iya kan? wkwk” Tanya Gita lagi. “Nah tu tau kenapa nanya lgi hehe” Jawab Acel sambil tertawa sedikit. “Lu bnrn suka ka Javi cel?” Tanya Adden “Ya gitu deh den,aneh ga si pertama kali liat dia gue langsung jatuh cinta gitu” Jawab Acel memelas wajahnya “Gue bisa bantu deh kalo lo mau” Tawar Adden “Gak usah deh den gue berusaha sendiri aja dulu” Jawab Acel

Minuman Acel pun datang, saat Acel sedang meminum minumannya. Suara pintu cafe terdengar seperti ada yang masuk dan tiba tiba ada yang menghampiri mereka.

“Woi den lu gue cariin juga taunya malah disini” Ucap cowo itu yang ternyata Ka Yanuar. “Eh bang iyan sorry tadi gue gak ada kelas makanya lgsng kesini lg ngerjain tugas brg temen” Jawab Adden “Gila den cewe lo byk bgt,kalah deh lo yan satu aja lo gak punya” Ledek teman Yanuar,Juna namanya. “Bukan cewe gue bang gila kali,temen gue dua duanya kan yg satu lo udah kenal,nah ini namanya Acel” Jawab Adden sambil memperkenalkan Acel ke Yanuar dan Juna “Btw Ka Javi sama Ka Danny kemana tumben gak ikut lu bedua” Tanya Adden

Acel kaget Adden menanyakan itu,ia takut Adden keceplosan dan berbicara mengenai rasa suka Acel kepada Javi.

“Danny mah bucinin cewenya tau sendiri deh dia bucin tu gimana,ya kalo Javi lagi nemenin si Felisha ke IKEA kalo gak salah” Jawab Juna

Acel yang sedang minum lalu mendengar Javi lagi pergi dengan Felisha pun tersedak.

“Uhuk uhuk uhuk” Batuk Acel “Cel lo kalo minum pelan pelan ih” Ucap Gita sambil mengusap belakang Acel “Hehe maap lagi aus banget” Jawab Acel “Btw gue pulang duluan ya lupa air keran gue blm dimatiin hehehe” Ucap Acel berpamitan ke mereka. “loh cel kok pulang kan kaka juna baru dateng ini” Goda Juna. “duh maaf ya kak kapan kapan lg deh ya,maaf ya duluan byebye” Ucap Acel sambil berlari kecil ke arah pintu keluar.

Mereka semua menatap kepergian Acel dengan perasaan bingung,karena alasan Acel pulang tidaklah masuk akal,kalaupun lupa mematikan air keran pastinya orang rumah Acel sudah mematikannya, mereka pun lanjut berbincang.

#Kampus

Di pagi ini Acel sudah ada kelas,ia terburu-buru karena sudah telat. Semalam ia susah sekali untuk tidur biasanya kena bantal saja sudah langsung tidur tapi kemarin berbeda,semenjak bertemu dengan Javi ia susah untuk tidur. Setiap menjelang malam Acel selalu memikirkan bagaimana caranya untuk mendapatkan nomor teleponnya, Akun twitter Javi sudah ditemukan Acel tapi acel tidak berani untuk berbuat apa apa,malu padahal ia mau.

Kelas pun sudah selesai,sekarang sudah waktunya makan siang, Acel sedang menunggu teman temannya namun mereka tidak kunjung datang dan berakhir dengan Acel makan sendirian.

Saat acel ingin beranjak pergi,ada tangan yang menahan untuk pergi. “lo achella kan? temennya hadden?” tanya orang itu “eh iya kak,ada apa ya? hadden buat masalah sm kaka? duh saya gak tau kak hadden dmn” jawab acel diiringi oleh sedikit rasa takut “ehh jgn ketakutan gitu dong gue gak gigit kok,btw gue yanuar gue mau titip ini ke lo soalnya daritadi gue chat adden gak dibls,jgn lupa kasihin ya,makasih” ucap cowo itu yang bernama Yanuar,ia menitipkan sesuatu kepada acel dan setelah itu ia langsung pergi.

Tadinya Acel berniat untuk pulang kerumah karena sudah tidak ada kelas lagi tapi karena kating tadi menitipkan sesuatu ke Acel untuk diberikan ke Hadden jadi ia harus mencari keberadaan Hadden sekarang.