uwooskyes

Khawatir

#Khawatir

tw//abuse

Kelas Acel belum berakhir namun ia harus pulang dan pada akhirnya ia pura pura izin untuk ke toilet,ia lari dengan sekuat tenaga. Acel benci papanya karena awal kehancuran itu semua gara gara papa dan kenapa ia harus kembali lagi kerumah bunda. Acel mencari Ethan namun tidak ada ia bingung biasanya Ethan lah yang menenanginya.

“Acell” Panggil orang itu. “Ah iya ka kenapa” Jawab Acel kepada Juna. “Lo kenapa kok ky panik gt si muka lo,ada masalah?” Tanya Juna. “Lg nyari Ethan ka duh kmn ya dia” Jawab Acel tergesa-gesa. “Ethan masih ada kelas kayanya,lo mau gue anter pulang?” Tanya Juna yang menawarkan tumpangan. Acel bimbang ia takut nanti Juna tahu masalah keluarganya tapi setelah ia pikir pikir sekarang bunda jauh lebih penting dari dirinya. “Boleh deh ka yuk ka” Jawab Acel.

Disisi lain Juna sangat senang bisa dekat dengan Acel. ia sadar diri bahwa Acel hanya menyukai Javi namun ia tetap harus berjuang lagipula Javi masih tidak tahu ia suka atau tidak dengan Acel.

“Cel lo gapapa? kenapa tangan lo gemeteran?” Tanya Juna yang heran. “Ka jgn banyak tanya bisa ga? tolong ngebut dong ka” Jawab Acel yang terlihat seperti panik. “Okay sorry” Ucap Juna.

Sesampainya Acel dirumah ia langsung keluar tanpa mengucap apapun kepada Juna, Juna yang heran pun ingin keluar dari mobilnya namun ia urungkan niat ia lebih baik didalam mobil saja memantau keadaan apa yang sedang terjadi kepada Acel.

“Bunda” Panggil Acel. “Kamu pergi dari sini saya tidak mau melihat kalian berdua” Teriak bunda sambil menarik tangan Acel dan mendorong badan Acel. “Bunda tenang ya ada Chella dsni bun” Ucap Acel yang menenangkan bundanya. “AAAAAAAKH SANA KAMU PERGI PENJAHAT” Teriak histeris bunda sambil melempar vas bunga kearah Laki-laki itu yang Acel panggil papa. “Berisik Sonya kamu bisa diam tidak. Chella papa bilang kan masukin saja bunda mu ke rumah sakit jiwa,dia itu gila Chella” Bentak Papa. “Anda yang gila lebih baik anda pergi dari sini!!” Ucap Acel. “Bun udah biarin aja dia disini ya kita kekamar ya bund yuk bund” Ucap Acel sambil menuntun bunda untuk ke kamar. “Chella kamu keluar dari kamar ini saya tidak mau melihat anak penjahat seperti kamu” Bentak bunda. “Iya bun nanti Chella keluar tapi bunda tenang dulu ya bun bunda minum obat ini ya bun” Ucap Chella penuh kasih sayang. “Kamu bukan anak saya Chella jadi kamu pergi dari sini atau mau saya cekik kamu” Ucap penuh ancaman dari bunda.

Namun Acel tidak menggubrisnya sama sekali ia tetap menyiapkan obat untuk bundanya sedangkan mba ayu sedang merapihkan rumah yang berantakan.

“Akhhhh bunda sadar bun ini Chella bun ini Rachella bun anak kesayangan bunda” Ucap Acel yang kesakitan akibat dicekik bundanya. “Saya tidak punya anak seperti kamu” Ucap bunda yang mencekik Acel sangat kencang. “Mba ayu tolong aku mba ayu” Teriak Acel. “bu ibu sadar bu ini non Chella bu anak nya ibu” Ucap Mba ayu sambil memegang tangan bunda agar bunda melepaskan cekikannya.

Juna yang belum pulang mendengar teriakan Acel yang berasal dari rumahnya,ia pun langsung keluar mobil dan memasuki rumah Acel. Saat memasuki rumahnya Juna melihat ada beling yang berserakan seperti orang habis berantem besar. Ia langsung menuju ke asal suara tersebut.

“Acel” Panggil Juna. “Ka Juna tolong ka” Ucap Acel seperti sudah kehabisan nafas. “Tan maaf tan tante harus lepas ini” Ucap Juna baik-baik sambil memegang tangan bunda. “Ka gue udah gakuat ka” Ucap Acel pelan. “Sebentar cel sebentar lo tahan ya” Ucap Juna “Maaf tan aku kasar” Ucap Juna ke bunda sambil menarik kencang tangan bunda agar melepas cekikannya. Akhirnya berhasil Acel pun mengumpet dibelakang Juna.

“Ka tolong suntikin bunda biar bunda gak sadar ka tolong” Ucap Acel dengan tangan yang gemetar. “Tan tiduran deh tan biar tante tenang” Ucap Juna.

Bunda hanya menuruti kata Juna sampai akhirnya Juna menyuntikan obat ke bunda agar bunda bisa tenang.

Mereka pun keluar dari kamar bunda dan menuju ke ruang tamu. Sebenarnya Juna penasaran apa yang terjadi namun ia mengurungkan niatnya untuk bertanya.

“Lo istirahat ya cel,kalo ada apa apa lo kabarin gue ya. Gue balik dulu” Ucap Juna. “Ka Jun makasi buat hari ini ya ka,tapi boleh ga gue minta tolong sekali lagi?” Tanya Acel dengan hati-hati. “Lo mau minta tolong seribu kali lg juga gapapa cel selagi gue bisa bantu” Jawab Juna. “Untuk malam ini gue boleh nginep di rumah kaka ga?” Tanya Acel. “Kalo lo butuh itu boleh kok cel,tapi apa ga lebih baik lo nginep dirumah temen cewe lo itu?” Jawab Juna. “Plis ka” Ucap Acel. “Okay deh gue tunggu mobil ya” Jawab Juna.