uwooskyes

Perpustakaan

#Perpustakaan

Didi pun bergegas ke perpustakaan ditemani oleh buku harian milik dirinya yang kini berada digenggaman tangannya,kalau kata Misel dan Juan buku harian itu sudah seperti pasangan Didi karena kemanapun ia pergi ia selalu membawa barang tersebut.

Didi mengetuk pintu perpustakaan dan mengucap salam, “Assalamualaikum bu.”

“Waalaikumsalam nak,tolong bantu ibu ya nak ini tolong kamu input data murid-murid yang meminjam buku kemarin dan hari ini.” ucap guru itu.

Setelah mengucapkan itu,guru tersebut keluar dari perpustakaan dan meninggalkan Didi sendirian. Tapi tak lama dari itu tiba-tiba ada yang membuka pintu perpustakaan, “Eh ada Didi,ngapain?” sapa anak laki-laki yang tiba-tiba menghampirinya.

Dengan mimik wajah yang sedikit terkejut Didi berusaha menjawab, “Ah iya le lagi disuruh sama bu Sumi.”

“Mau gue bantu?” tanya Kale.

“Gak perlu ini udah mau selesai kok.” jawab Didi sambil terburu-buru menyelesaikan pekerjaannya itu.

Kale tersenyum tipis melihat Didi,Didi tidak pernah berubah ia masih sosok yang sama bagi Kale hanya saja keadaannya yang sudah berbeda.

Didi berdiri dan pamit pada Kale, “Le duluan ya ini gue udah selesai,kalo nanti ada bu Sumi tolong bilangin ya udah gue masukin ke folder. Bye le.”

Belum sempat Kale menjawab Didi sudah menghilang dari hadapannya, “Ternyata lo emang gak pernah berubah ya Di.” bisik pelan Kale sambil tersenyum.

Kale duduk di tempat duduk yang tadi Didi tempati,Kale hanya ingin melihat apa yang Didi kerjakan tadi. Tepat di samping komputer ada sebuah benda seperti buku yang membuat Kale penasaran.

Kale mengambil barang tersebut, “Ini apaan dah kok ada nama gue?”

Kale ragu untuk membukanya namun di depan buku tersebut tertulis kalau Kale diizinkan membuka ini,pada akhirnya Kale membuka buku itu dan betapa terkejutnya Kale dengan isi buku tersebut.

“Didi? ini punya Didi?” tanya Kale pada dirinya.

Kale bingung tapi disisi lain ia juga senang karena dihalaman pertama buku itu terdapat list dan kebanyakan list itu tentang dirinya.

“Di gue izin bawa ya nanti pulang sekolah gue balikin.” izin Kale entah dengan siapa.

#Perpustakaan

Didi pun bergegas ke perpustakaan ditemani oleh buku harian milik dirinya yang kini berada digenggaman tangannya,kalau kata Misel dan Juan buku harian itu sudah seperti pasangan Didi karena kemanapun ia pergi ia selalu membawa barang tersebut.

Didi mengetuk pintu perpustakaan dan mengucap salam, “Assalamualaikum bu.”

“Waalaikumsalam nak,tolong bantu ibu ya nak ini tolong kamu input data murid-murid yang meminjam buku kemarin dan hari ini.” ucap guru itu.

Setelah mengucapkan itu,guru tersebut keluar dari perpustakaan dan meninggalkan Didi sendirian. Tapi tak lama dari itu tiba-tiba ada yang membuka pintu perpustakaan, “Eh ada Didi,ngapain?” sapa anak laki-laki yang tiba-tiba menghampirinya.

Dengan mimik wajah yang sedikit terkejut Didi berusaha menjawab, “Ah iya le lagi disuruh sama bu Sumi.”

“Mau gue bantu?” tanya Kale.

“Gak perlu ini udah mau selesai kok.” jawab Didi sambil terburu-buru menyelesaikan pekerjaannya itu.

Kale tersenyum tipis melihat Didi,Didi tidak pernah berubah ia masih sosok yang sama bagi Kale hanya saja keadaannya yang sudah berbeda.

Didi berdiri dan pamit pada Kale, “Le duluan ya ini gue udah selesai,kalo nanti ada bu Sumi tolong bilangin ya udah gue masukin ke folder. Bye le.”

Belum sempat Kale menjawab Didi sudah menghilang dari hadapannya, “Ternyata lo emang gak pernah berubah ya Di.” bisik pelan Kale sambil tersenyum.

Kale duduk di tempat duduk yang tadi Didi tempati,Kale hanya ingin melihat apa yang Didi kerjakan tadi. Tepat di samping komputer ada sebuah benda seperti buku yang membuat Kale penasaran.

Kale mengambil barang tersebut, “Ini apaan dah kok ada nama gue?”

Kale ragu untuk membukanya namun di depan buku tersebut tertulis kalau Kale diizinkan membuka ini,pada akhirnya Kale membuka buku itu dan betapa terkejutnya Kale dengan isi buku tersebut.

“Didi? ini punya Didi?” tanya Kale pada dirinya.

Kale bingung tapi disisi lain ia juga senang karena dihalaman pertama buku itu terdapat list dan kebanyakan list itu tentang dirinya.

“Di gue izin bawa ya nanti pulang sekolah gue balikin.” izin Kale entah dengan siapa.