“Yan ada Naela nih.” ucap Yoga yang baru saja datang dengan membawa pesanan Julian tadi.
Mereka bertiga serempak menengok ke arah pintu, Amara mengedarkan pandangannya ke arah lain sembari meletakkan piring bubur yang tadinya ia pegang guna menyuapi Julian.
Dari mereka bertiga yang tidak terkejut ialah Juan, kedatangan Naela itu karena Juan yang memberi tahu bahwa Julian sedang sakit dan berada di rumahnya. Namun, Juan tidak memberi tahu secara sengaja ataupun cuma-cuma hanya saja Naela menelpon Juan dan meminta tolong pada Juan.
Amara ingin bangkit dari duduknya namun Julian menahannya, “Di sini aja.”
“Kenapa la?” tanya Julian sembari mendudukkan dirinya.
“Eh udah ada Amara ya, kalo gitu gue balik aja deh.” pamit Naela.
“Kenapa sama Mario?” tanya Julian lagi memastikan.
Amara sadar akan satu hal, Julian sangat mengerti Naela bahkan tanpa Naela membuka mulutnya Julian sudah mengerti maksud Naela.
Tanpa menjawab pertanyaan Julian, Naela mendekat ke arah Julian dan memeluk Julian sangat erat di depan Amara dan kedua temannya itu.
Badan Amara menjadi kaku, ia tidak tahu harus bereaksi apa bahkan kakinya mendadak tidak bisa digerakkan. Tidak hanya Amara yang terkejut tetapi Juan dan Yoga juga terlihat sangat terkejut.