#Mama

Akhirnya pun mereka sampai ke rumah Ethan,mereka pun disambut oleh mama. Acel dan Ethan sudah kenal dari kecil,bahkan mamanya Ethan pun tahu masalah keluarga Acel. Maka dari itu ia menyuruh Ethan untuk menjaga Acel,dan Acel pun menganggap keluarga Ethan sudah seperti keluarganya sendiri.

“Hai sayang cantiknya mama” Ucap Mama. “Halo mam,kok tumben mam lagi dirumah” Ucap Acel. “Iya mama males ke butik bosen sendirian,udah gih kamu sana ke kamar istirahat” Ucap Mama. “Okay mam aku samper Ethan ahh” Ucap Acel sembari menaiki tangga.

Tok tok tok bunyi ketukan pintu yang berasal dari kamar Ethan.

“Woi buka anjr ni anak” Ucap Acel.

Klekkkk bunyi suara pintu terbuka.

“Heh lo bolos kann boong katanya udah selesai kelas malah kabur dari kelas lo” Ucap Acel menjewer telinga Ethan. “Cel cel sakit anjir ni anak lepas dulu si” Ucap Ethan. “Ya kenapa lo kabur Ethannn” Ucap Acel. “Lo bilang bosen sendirian ya gue lgsg jemput lah” Ucap Ethan. “Ngaco bgt lo mah than” Ucap Acel.

Acel pun tiduran dikasur Ethan,ia malas ke kamarnya karena ia takut sendirian,lebih tepatnya ia tidak suka sunyi. Dirumah Ethan Acel pun mempunyai kamar sendiri karena semisal ia ingin menginap Acel tidak perlu bingung untuk tidur dimana,bahkan ia diberi ruang sendiri untuk melukis. Lama lama Acel terlelap. Ethan memandangi Acel dalam dalam,ia tidak suka Acel merasa sepi,ia tidak suka jika ada yang menyakiti Acel sekalipun orang terdekatnya. Terkadang Ethan merasa Acel sangat kuat karena ia sudah bertahan sampai sekarang namun terkadang juga Ethan merasa bahwa Acel lemah Acel membutuhkan orang untuk ia bersandar dan bersedia mendengarkan keluh kesahnya seperti Ethan.