Kini gilirannya Jiwa dan bandnya yang tampil,teriakan penontonpun terdengar sangat ricuh masing-masing dari mereka memanggil nama 5 laki-laki yang sedang berada di panggung.

Band Jiwa menyanyikan dua lagu,lagu pertama yang ia bawakan adalah Bicara-The Overtunes.

Jangan hanya bicara 'Ku tak perlu kata-kata 'Tuk mengerti yang kau rasakan Karena 'ku hanya butuh Separuh hatimu di dalam hidupku 'Tuk buatku bahagia

Jiwa menatap Abin dalam-dalam saat lirik tersebut dinyanyikan olehnya,sedikit senyuman yang Jiwa berikan kepada Abin membuat perasaan Abin sedikit lebih tenang.

Kini lagu kedua sedang dipersiapkan untuk dimainkan,lagu tersebut adalah Sempurna- Andra & the backbone. Sebelum mereka bernyanyi Jiwa menunjuk ke arah Abin dan berkata, “Lagu ini gue nyanyiin special buat dia,Bintang Kanaya. Perempuan hebat yang bikin gue bangga dan bersyukur dengan adanya dia dihidup gue.” Abin tersenyum haru melihat keberanian Jiwa mengungkapkan hal itu di atas panggung dengan keadaan panggung yang ramai sekali.

Lagu pun dimainkan dan selama itu juga pandangan Jiwa tidak lepas dari sang pujaan hati.

∙ ∙ ∙

Selesai tampil Jiwa langsung menghampiri Abin di tempat tadi dan mengajak untuk keluar dari acara ini. Abin sudah berbicara dengan Arthur dan Arthur memperbolehkan Abin untuk pulang terlebih dahulu.

“Kok bawa mobil?” tanya Jiwa.

“Minjem sm Aca hehe.” jawab Jiwa sambil nyengir.

“Padahal pake motor juga gapapa lebih enak juga.” ucap Abin dengan suara kecil.

Mobil merekapun berjalan menelusuri kota jakarta disore hari,sangat indah sekali rasanya.

“Mau ketemu bunda gak?” tanya Jiwa.

“Kebetulan bunda lagi ada di jakarta.” lanjut Jiwa.

“Boleh.” jawab Abin.

Mereka akhirnya memutuskan untuk berkunjung ke rumah Jiwa. Sesampainya di sana terlihat ada seorang perempuan yang sedang menyirami tanaman Jiwapun menyapa perempuan tersebut, “Ibun cantik.”

Ah perempuan itu ternyata bundanya Jiwa, “Loh loh kok udah pulang?” tanya bunda Jiwa.

Jiwa tersenyum dan menjawab, “Gak seru bun acaranya.”

Seketika Jiwa ingat ia membawa Abin juga, “Bundaaa liat dong Jiwa bawa siapa.” ucap Jiwa.

Bunda Jiwa melihat ke arah Abin,Abin memasang muka tegangnya dan lega setelah melihat senyuman bunda Jiwa yang memancar, “Hai tante aku Abin temennya Jiwa.” sapa Abin dengan sopan.

“Hai sayang,ternyata kamu lebih cantik aslinya ya daripada difoto.” puji bunda Jiwa.

“Hehe.” Abin terlihat bingung foto apa yang dimaksud oleh bunda Jiwa.

“Sini sini yuk masuk.” ajak bunda Jiwa sambil menggandeng tangan Abin.

Jiwa yang melihat itu tersenyum bahagia karena ia tidak menyangka bahwa bundanya akan berperilaku baik dengan perempuannya. Bahkan mereka sudah akrab sekali seperti sudah bertemu berkali-kali.