#Gak sengaja

Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu dan kelas-kelaspun sudah banyak yang kosong,Aca sedang menunggu kembarannya di parkiran namun ia tidak kunjung datang.

“Naren lupa kali ya.” pikir Aca.

Tak lama setelah itu Naren dan kawan-kawan tiba di parkiran, “Hai Caca.” sapa Julian.

Aca pun menoleh ke arah Julian dan menyapa balik laki-laki itu, “Halo Iaannn,” Aca bertanya, “Kalian darimana deh kok lama si keluarnya?”

“Jadi ni ca-” ucapan Ian terpotong karena Naren membekap mulutnya.

“Gak ada apa apa ca ayo dah pulang.” kata Naren sambil menggandeng tangan Aca.

“Bangsat lo ren.” kesel Ian.

Naren hanya menatap Ian dan setelah itu si kembar pamit pada mereka dan melaju ke tempat toko buku favorite Aca.

“Loh tumbenan Alana blm pulang.” ucap batin Aca.

Motor Naren kini berhenti di toko buku yang bernama BIS atau bisa disebut Book Is Everything,pemilik toko ini sudah sangat akrab pada Naren dan Aca karena mereka berdua sudah terlalu sering datang jadi pemiliknya sangat hafal pada dua orang itu.

“Halo pak Emil.” sapa Aca kepada pemilik toko buku yang bernama Emil.

“Aduh cantik sendirian ni?” tanya pak Emil.

Aca menunjuk Naren yang masih di parkiran dan menjawab, “Sama dia tuh hehehe,” Aca tersenyum dan berkata, “Wih pak banyak buku baru ya kayanya”

Pak Emil tertawa kecil, “Iya neng baru stok”

Naren pun memasuki tokonya dan menyapa pak Emil, “Widih pak makin ganteng aja ni saya liat-liat.”

“Ah kamu ren bisa aja.” ucap pak Emil sambil tersenyum.

Toko buku milik pak Emil bisa dibilang sangat luas bahkan ia memiliki ruang baca di lantai 3 dan 4 namun ruang baca lantai 4 hanya digunakan untuk orang-orang yang sangat anti keramaian karena di lantai 4 terdapat bilik bilik agar saat mereka membaca dapat fokus pada bukunya.

Naren memandangi kaca dan sangat terkejut melihat Hazrel dan Alana ingin mengunjungi toko buku yang sama seperti Naren dan Aca. Naren mencoba menelpon Hazrel dan berniat memberi tahu bahwa jangan mengunjungi toko ini namun sayangnya sudah telat,mereka berdua sudah masuk ke dalam toko buku yang sama seperti Aca dan Naren.

Aca sedang keliling mencari buku yang ia mau sudah menemukan bukunya tapi Aca tidak bisa mengambil karena buku itu berada rak yang tinggi.

“Lo mau ambil yang mana?” tanya laki-laki yang tiba-tiba menghampiri Aca.

“Itu tu buku soul of star.” jawab Aca tanpa menoleh ke laki-laki itu.

“Ini.” ucap laki-laki itu.

“Maka- loh Hazrel?” bingung Aca.

“Hah Aca?” bingung Hazrel.

Mereka berdua sama-sama bingung,Aca bingung kenapa Hazrel ada di tempat ini dan sebaliknya.

“Gue sama Naren.” kata Aca seakan-akan paham dengan apa yang dipikirkan Hazrel.

“Oh,kalo gue sendirian,” ucap Hazrel.

“Yauda silahkan lanjut lagi ya ca.” kata Hazrel sambil berjalan kearah lantai 2.

Aca sudahi rasa penasarannya dan lanjut melihat-lihat buku. Tidak sampai dikejadian tadi saja,tapi ternyata Aca juga harus penasaran kenapa tiba-tiba ada Alana juga disini.

“Lala heh.” panggil Aca.

Alana yang memasang muka terkejut membuat Aca bertanya-tanya,mengapa harus terkejut?

“Woi kok muka lo kaget sih la?” tanya Aca.

“Emm ya kaget lah gila bisa-bisanya kita ketemu disini.” jawab Alana.

“Ih kita kan emang sering ketemu disini anjir la.” ucap Aca.

“Iya juga ya bego kenapa hrs kaget.” kata Alana sambil tertawa.

Naren yang merasakan hawa-hawa ketegangan ini pun langsung menarik Aca ke kasir agar bisa cepat pulang dan mengakhiri drama menegangkan ini.

“Ih apa si orang gue mau baca dulu di lantai 4.” protes Aca.

“Sssttt udah ayo pulang mami nyuruh pulang.” kata Naren.

Setelah Aca bayar Naren langsung menggandeng Aca agar bisa cepat keluar,padahal Aca ingin pamitan dulu sama pak Emil,ah iya sama Alana dan Hazrel juga sekalian.