#Bandung (1)
“Mas, aku izin pergi jalan sama Januari dan Anandita ya ke bandung.” izin Senja ketika melihat Kevin sedang duduk di sofa.
“Butuh uang gak?” tanya Kevin.
Senja menggeleng, “Gak, tadi mami baru kirim uang.”
“Oh iya, semalem siapa yang anter mas?” tanya Kevin lagi.
“Kaisar.” jawab Senja singkat.
“Oh ok, kamu kalo ada apa-apa kabarin mas langsung ya by.” pesan Kevin.
Senja mengangkat jempolnya, “Siap, aku jalan dulu ya.”
Jarak rumah Senja dan Anandita tidak begitu jauh hanya berjarak sekitar 4 rumah saja.
Di depan rumah Anandita kini sudah ada Januari dan Kaisar, mereka sedang memasuki barang-barang ke dalam bagasi mobil.
Kaisar tersenyum tanpa sadar ketika melihat Senja yang sudah tiba di rumah Anandita.
“Lu cuma bawa tas kecil jan?” tanya Anandita yang baru saja muncul.
“Heeh, males bawa tas gede-gede.” jawab Senja seadanya.
“Oh yaudah, yuk berangkat!” ajak Anandita ketika melihat semuanya sudah siap.
Januari dan Anandita masuk ke mobil bagian depan dan otomatis Senja dan Kaisar duduk di bagian tengah.
“Ayuk jani masuk.” kata Anandita sadar Senja belum masuk ke mobil.
Kaisar sadar bahwa Senja sedikit canggung ada di dekatnya, “Lu gak nyaman ada gue?”
Senja buru-buru menanggapi, “Gak, cuma gak kebiasa aja.”
Selama di perjalanan mereka berempat hanya diam tak berkutik, Januari mengerti mengapa keadaannya seperti itu, ia menyetel musik sengaja setidaknya ada suara dimobil ini.
“Jani, ini kan lagu kesukaan lu.” celetuk Anandita.
Benar yang dikatakan Anandita, Senja memang menyukai lagu yang kini diputar oleh Januari, Lemonade judulnya.
“Emang the best janu mah.” kata Senja agar suasananya sedikit mencair.
“Lu suka lagu ini?” tanya Kaisar.
Senja mengangguk, “Iya, lu juga?”
Kaisar tersenyum dan mengangkat tangannya guna mengajak Senja bertos-an namun Senja hanya tersenyum tipis melihat ke arah tangan Kaisar.
“Sorry sorry hehehe....” malu Kaisar.
“Mau ke rest area gak?” tanya Januari.
Mereka semua kompak mengangguk, Januari membelokkan setirnya menuju ke rest area.
“Gue sama Senja ke kamar mandi ya guys.” ucap Anandita menggandeng Senja.
Di kamar mandi, Senja terlihat gelisah, ia merasa bingung mau bersikap bagaimana dengan Kaisar dan takut membuat liburan kali ini terasa canggung satu sama lain.
“Gapapa jan, emang lu belum terbiasa ada Kaisar aja,” Anandita mencoba membuat Senja tenang.
“Turunin gengsi lu deh, bawa enjoy aja, ilangin dulu perasaan dengki lu sama Kaisar.” tambah Anandita.
Senja mengiyakan perkataan Anandita, sepertinya ia memang harus menghilangkan gengsinya terlebih dahulu dan membawa enjoy hari ini agar mereka juga nyaman berada di satu tempat yang sama.
Lagipula, mungkin saja Kaisar yang di sekolah dan Kaisar yang ia temui hari ini berbeda, bisa saja kan.
“Udah?” tanya Kaisar.
“Udah, kalian mau beli cemilan dulu gak?” tanya Senja.
“Udah ada tuh dimobil.” jawab Kaisar.
“Oh yaudah kalo gitu, udah kan semuanya?” tanya Anandita.
“Yuk lanjut!” kata Januari.
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanannya, kali ini suasananya sedikit mencair dan membuat Kaisar sedikit nyaman.
“Lu suka lagu apa lagi selain lemonade?” tanya Senja kepada Kaisar.
Kaisar sedikit terkejut mendengar Senja memulai percakapan lebih dulu.
“Ya banyak sih,” jawab Kaisar menatap Senja.
“Best part, superstar, terus lagunya Adele yang when we were young.” lanjut Kaisar.
“Kaisar jago nyanyi tau jan.” nimbrung Januari tiba-tiba.
“Gak anjir, lu ngada-ngada nu.” bantah Kaisar.
“Serius bisa nyanyi?” tanya Senja penasaran.
“Bisa tapi gak jago.” jawab Kaisar.
“Coba dong nyanyiin gue nanti.” celetuk Senja.
Januari dan Anandita serempak menengok ke arah Senja, “Kenapa? salah ya?” bingung Senja.
Anandita tersenyum dan menggeleng, “Iya nyanyiin Senja tuh kai nanti.”
“Serius?” tanya Kaisar.
Senja mengangguk, “Iya, nyanyiin nanti.”
Kaisar mengangkat jempolnya memberi tanda ok kepada Senja.