#Akhir Cerita
Langit hari ini seperti memihak pada pasangan kekasih yang sedang kasmaran ini, sudah bertahun-tahun Kalana tidak berkunjung ke pantai, pantai yang banyak menyimpan kenangan bersama keluarganya.
“Dulu setiap weekend kita selalu pergi ke pantai ini, kata mama pantai ini banyak nyimpen kenangan semasa mama papa pacaran,” kata Kalana sembari berjalan menyelusuri pantai nan indah ini.
Abimanyu menatap sang kekasih dalam-dalam, “Cantik.” ucap Abimanyu dalam hati.
“Kalo kamu ada kenangan gak sama pantai?” tanya Kalana.
Abimanyu menggeleng, “Gak ada, aku jarang pergi ke pantai.”
Kalana duduk di serpihan pasir dan memainkan pasir itu, “Aku selalu suka ruang terbuka, entah itu taman ataupun pantai,”
“Lebih jelasnya lagi, aku suka menatap langit.” lanjut Kalana.
Abimanyu ikut duduk di samping Kalana, “Kenapa gitu?”
“Langit itu indah banget, warna langit yang biru bercampur dengan sinar matahari ketika terbenam. Memandang langit itu menyegarkan pikiran dan bikin aku bisa tersenyum lebar,” kata Kalana.
“Langit itu rumahnya bintang, bulan, matahari, dan lain-lain. Kalau kakak itu ya rumah ku.” tambah Kalana menatap mata Abimanyu.
Abimanyu tersenyum gemas melihat tingkah laku perempuannya, “Apalagi yang bikin kamu suka natap langit?”
“Kata mama, langit punya banyak keindahan yang bisa kita nikmati, contohnya bintang. Bintang itu bersinar kalau malam aja kan, sama kaya makhluk hidup, kita juga bisa bersinar pada waktunya, kita punya tempat khusus seperti langit yang akan membuat diri kita menjadi bersinar seperti bintang.” papar Kalana.
Abimanyu menyubit hidung Kalana pelan, “Kamu keren banget.”
“Loh, iya dong.” bangga Kalana pada diri sendiri.
Abimanyu mengacak-acak rambut Kalana pelan, “Kak ih berantakan.” protes Kalana.
Abimanyu berdiri, “Lari yuk!”
Kalana bangkit dari duduknya dan mengejar Abimanyu yang sudah lari terlebih dahulu.
“Kakak tunggu.” teriak Kalana.
Abimanyu tersenyum lebar menatap ke arah perempuan yang ia sayangi kini berlari menuju dirinya, Abimanyu merentangkan tangannya agar Kalana masuk ke dalam pelukannya.
Kalana memeluk erat Abimanyu, ia takut akan hal yang sama seperti beberapa bulan yang lalu terjadi lagi, Abimanyu tidak sadarkan diri untuk waktu yang lama dan membuat Kalana menangis setiap harinya.
Abimanyu membalas pelukan itu dengan sangat erat, sungguh ia sangat mencintai kekasihnya satu-satunya ini.
Tak terasa hubungan mereka sudah berjalan begitu lama, banyak hal yang terjadi selama satu tahun belakang ini, banyak juga orang yang tersiksa di dalam hubungan ini.
Dari begitu banyaknya masalah yang terjadi, Kalana dan Abimanyu tetap tidak berubah sama seperti langit yang tidak akan berubah untuk buminya.
Kalana berharap kebaikan selalu menyertai hubungannya, Abimanyu menggandeng tangan Kalana dan mereka berlari bersama menyelusuri pantai.
“Kamu udah siap belum?” tanya Abimanyu merangkul Kalana.
“Siap apa?” bingung Kalana.
“Nikah sama aku.” jawab Abimanyu tersenyum.
“Apaan deh kamu.” salah tingkah Kalana memukul pelan Abimanyu.
Abimanyu melangkah ke parkiran mobil dan membuka bagasi belakang lalu mengambil sebuah tali, “Aku serius, cincinnya nyusul.”
Kalana sedikit terkejut dengan ajakan Abimanyu yang ia kira hanya candaan belaka namun ternyata ajakan tersebut menjadi serius.
“Hey, mau gak?” senggol Abimanyu yang menyadarkan Kalana dari lamunannya.
“Kamu masih aja nanya aku, kan udah jelas jawabannya pasti mau.” jawaban Kalana yang membuat Abimanyu salah tingkah.
Ia memang sudah tahu bahwa Kalana pasti akan menerima lamarannya namun tak disangka ia berani mengutarakan keinginan itu di tempat seperti ini tanpa persiapan apapun.
Air mata Kalana keluar begitu saja melihat Abimanyu memasangkan tali tersebut ke jari manis milik Kalana, “Ah, i love u Kalana.”
“I love u too Abimanyu.” sahut Kalana kembali memeluk sang pujaan hati yang ia damba-dambakan.
Di dalam hubungan memang akan selalu ada masalah yang terjadi, tergantung kita menyikapinya dengan cara apa dan bagaimana agar tetap bertahan disuatu hubungan. Abimanyu sangat bersyukur memiliki sosok Kalana di hidupnya karena menurut Abimanyu, Kalana adalah wanita yang tidak akan pernah Abimanyu temukan di manapun. Kalana hanya satu di dunia dan itu milik Abimanyu.