#02
Matahari siang ini begitu terik maka dari itu Anandita dan Senja berteduh di bawah pohon besar dekat lapangan.
“Jan, jani.” panggil Anandita.
Senja menengok ke arah Anandita, “Apa?”
“Liat deh tuh si Kaisar cakep banget kan ya.” puji Anandita.
Senja melihat sekejap ke arah Kaisar, memang benar yang dikatakan Anandita, Kaisar itu rupawan hanya saja Senja sudah benci tingkat dewa kepada laki-laki itu.
“Ganteng dari mananya sih lu mending juga Atha noh kemana-mana.” gengsi Senja.
TUK
Suara nyaring akibat bola yang dimainkan Kaisar menyentuh keras kepala Senja dan membuat Senja naik darah.
“Eh lu sengaja ya?” tanya Senja yang menghampiri Kaisar.
Kaisar memasang wajah tampak tak merasa bersalah, “Pede banget lu gue sengaja, gak ada untungnya juga gue kalo sengaja lakuin itu.”
“Terus lu gak minta maaf gitu?” tanya Senja lagi.
“Gue gak sengaja, sorry.” kata Kaisar sembari berjalan menjauh dari Senja.
Wajah Senja memerah, rasanya saat ini ia dipermalukan oleh laki-laki yang ia benci.
Januari menahan tangan Senja, “Udah jan udah, gak baik marah-marah.”
Senja berbalik badan meninggalkan kedua temannya, ia ke kamar mandi guna melihat dahinya apakah ada luka atau tidak.
“Argh awas aja lu ya Kaisar, gue bakalan bales dendam se dendam-dendamnya.” ucap batin Senja.