#02

“Adek tolong panggil Sherra gih di kamarnya.” perintah bunda seraya menyiapkan alat-alat untuk makan.

Dengan langkah malas Hanif menaiki tangga berjalan menuju kamar tamu, “Sher dipanggil bunda.”

Sherra yang mendengar itu pun membuka pintu kamarnya berterima kasih kepada Hanif lalu berjalan lebih dahulu dari Hanif.

“Ini nih kamu makan sher.” ujar bunda Hanif.

“Ih sher kok kamu gak makan nasi goreng ini sih? kan ini nasgor terenak tauu.” heran kak Abby.

Hanif ikut bergabung, tanpa sepatah kata ia langsung menaruh bungkusan nasi goreng tersebut ke piring Sherra, Sherra menatap heran Hanif.

“Kenapa lu liatin doang?” tanya Hanif.

Kini mereka berdua menjadi tontonan bunda dan kak Abby, Sherra bukan tidak mau makan nasi goreng itu namun ia memiliki alergi yang entah kenapa setiap makan nasi goreng bibir Sherra akan menjadi lebih besar dan tebal diikuti oleh gatal-gatal beserta demam tinggi.

“Maaf, gue gak bisa makan nasi goreng nif.” Sherra menundukkan kepalanya.

Hanif mengambil alih piring milik Sherra dan membuka bungkusannya lalu ia makan nasi goreng tersebut.

“Sudah sudah tidak apa-apa Sherra, ini tante buatkan salad sayur buat kamu.” ucap bunda memberi salad sayur tersebut ke Sherra.

“Sok sehat.” gumam Hanif.

Tingkah laku Hanif ini membuat Sherra bingung harus menanggapinya seperti apa.