#02
Sore ini Diva akan menghadiri pernikahan clientnya, selama ia menjadi designer baru kali ini ia diundang ke pernikahan clientnya sendiri.
“Ini yang ngundang gue kayanya mau balik modal dah, kan dia bayar gue nih terus gue kondangan ke dia otomatis dia dapet duitnya lagi,” bisik Diva sembari rapi-rapi.
“Eh suudzon aja dah gue.” sadar Diva.
Kini ia sudah rapi dan siap berangkat, “Aduh jagoan bunda ganteng banget.”
Devano tersenyum, “Bunda juga cantik.”
Diva mencium dan menatap anak kesayangannya, bagi Diva, Devano segalanya, apapun yang Devano inginkan Diva selalu berusaha mendapatkannya.
Setiap kali Diva memandangi Devano, rasa lelahnya seketika luntur, Devano sudah menjadi alasan Diva untuk tetap hidup.
Sesampainya mereka di tempat acara yang diselenggarakan, Diva mengisi buku tamu dan langsung menuju panggung pengantin untuk bersalaman.
“Halo, happy wedding ya kalian.” tutur Diva yang menggandeng Devano.
“Ih kakak dateng hehe, makasih loh kak udah dateng.” ucap mempelai perempuannya.
“Halo boy, halo div, makasih ya udah dateng.” kata mempelai laki-lakinya.
Setelah salaman, Diva ingin mengambil ice cream untuk Devano namun Devano malah melepaskan genggaman tangan Diva, “Papa!”
Diva menengok, “Devano, jangan kaya gitu.”
“Itu papa.” tunjuk Devano ke arah 2 laki-laki yang sedang bercengkrama.
Devano lari menuju laki-laki itu, “Papa.”
“Yaallah Devano,” ucap Diva.
Betapa terkejutnya Diva melihat orang yang dimaksud Devano, “Kamu?”