#01
Sedari tadi, mata Mirza tidak lepas dari pandangan ke arah Mitha, tempat duduk mereka hanya berjarak 2 bangku ke depan dari tempat duduk Mirza.
Mitha yang kini sedang diserang rasa sakitnya akibat pukulan ayahnya kemarinpun sudah tidak kuat menahan rasa sakit itu, ia mengangkat tangannya.
“Pak, saya izin ke uks boleh?” tanya Mitha kepada guru yang ada di depan.
Guru itu menoleh dan melihat betapa pucatnya murid ini, “Ya sudah, hati-hati.”
Mitha bangkit berdiri namun ternyata badannya sudah tidak kuat menahan, ia terjatuh dan seketika badannya lemas.
Mirza yang melihat itu spontan mendekat dan menggendong Mitha, ia berlari kecil agar cepat sampai di uks.
Mirza menidurkan Mitha di bangkar yang sudah disediakan, “Bentar gue panggil PMR dulu.”
Sang petugas pun datang dan langsung memeriksa Mitha, belum sempat Mitha berterima kasih sayangnya Mirza sudah lebih dulu kembali ke kelas karena hari ini memang ada jadwal ulangan.
Tak lama Mirza pergi, Raihan datang dengan wajah yang terlihat panik dan khawatir.
“Gapapa gapapa.” ucap Mitha agar bisa membuat Raihan tenang.
“Udah kaya gini masih aja bilang gapapa, ngeselin.” ujar Raihan mendekat ke arah Mitha.
Mitha tersenyum, senyuman yang dimilikinya selalu membuat orang yang melihat itu menjadi tenang, Raihan sangat menyukai senyuman milik Mitha.
“Gue beli makanan dulu, istirahat aja jangan mikirin yang lain.” kata Raihan mengelus kepala Mitha.
Mitha harus tetap bersyukur walaupun ayahnya terkadang keji kepada dirinya, ia masih memiliki Raihan dan keluarganya yang sangat peduli pada Mitha.